Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Mikroorganisme jua bagian dari makhluk hidup dimana pertumbuhan dan perkembangannya ditentukan sang beberapa faktor, baik faktor biotik maupun faktor abiotik. Faktor biotik terdapat yg berdasarkan pada dan terdapat faktor biotik menurut lingkungan. Faktor biotik meliputi bentuk mikroorganisme, sifat mikroorganisme terkait respon terhadap perubahan lingkungan, kemampuan menyesuaikan diri (adaptasi), serta keberadaan organisme lainnya di pada lingkungan tadi.

Sedangkan faktor abiotik meliputi susunan & jumlah senyawa yang diperlukan di pada medium kultur, lingkungan fisik (suhu, kelembaban, cahaya, dan sebagainya), serta keberadaan senyawa-senyawa lain yg dapat bersifat toksik, penghambat, atau pemacu yang dari menurut lingkungaan maupun yang didapatkan sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad renik heterotrof adalah nutrien, aktivitas air, suhu, pH, oksigen, potensi oksidasi-reduksi, zat penghambat, dan adanya jasad renik lainnya.

A. NUTRISI

Medium pertumbuhan merupakan nutrisi untuk tumbuh mikroba dimana harus mengandung semua elemen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba dalam proporsi yang serupa (isotonik) dengan sel mikroba. Mikroorganisme juga membutuhkan suplai makanan sebagai sumber energi dan penyedia unsur-unsur kimia dasar bagi pertumbuhan sel, seperti karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat besi, dan sejumlah kecil logam lainnya. Pada umumnya mikroba memerlukan makro nutrien, yaitu nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti C, H, O, dan N. Selain makro nutrient, mikroba juga memerlukan meso nutrien seperti Mg, P, serta S, dan mikro nutrien seperti Fe, Cu, Zn, dan Mo. Pertumbuhan mikroba juga dipengaruhi faktor lainnya dimana mikroba dapat tumbuh dengan baik apabila tersedia cukup air, sumber karbon, sumber nitrogen, vitamin, zat tumbuh lainnya, dan mineral.

B. SUMBER KARBON

Karbon merupakan unsur yang paling krusial bagi pertumbuhan mikroba & bahan yang paling besar pada medium kultur. Berdasarkan berat mikroba, lebih kurang 50% dari berat mikroba merupakan karbon. Jasad renik yang heterotrof memakai karbohidrat sebagai sumber energi dan karbon, walaupun komponen organik lainnya yg mengandung karbon mungkin pula dapat.

C. AKTIVITAS AIR

Semua organisme membutuhkan air buat kehidupannya, termasuk pula mikroorganisme. Air berperan dalam reaksi metabolisme sel & adalah indera pengangkut zat-zat gizi atau bahan limbah ke pada dan ke luar sel. Semua kegiatan ini membutuhkan air pada bentuk cair & jika air tersebut mengalami kristalisasi serta membangun es atau terikat secara kimiawi pada larutan gula atau garam, maka air tadi nir dapat digunakan oleh mikroorganisme. Jumlah air yg masih ada pada bahan pangan atau larutan dikenal menjadi aktivitas air (water activity atau aW). Setiap mikroorganisme membutuhkan air dalam jumlah yg tidak selaras. Bakteri umumnya membutuhkan nilai aW yg tinggi, yaitu 0,91, sedangkan khamir 0,87-0,91, & kapang memiliki aW yg paling rendah, yaitu 0,80-0,87.

D. KONSENTRASI OKSIGEN

Konsentrasi oksigen pada pada lingkungan akan menghipnotis pertumbuhan mikroba. Selama proses pertumbuhan bakteri aerob, oksigen wajib diatur sebaik mungkin buat memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba. Di pada proses peningkatan kandungan oksigen pada dalam media bisa dilakukan menggunakan memakai proses aerasi. Proses aerasi berguna buat mensuplai oksigen, mengusir CO2, uap air, metabolit yang volatil, & buat mengatur suhu.

E. SUMBER NITROGEN

Pertumbuhan mikroorganisme memerlukan senyawa nitrogen baik dalam bentuk organik maupun anorganik. Garam organik yg umumnya dipakai adalah garam amonium nitrat atau urea. Sumber Nitrogen organik yang terbukti berguna merupakan pepton, ekstrak khamir, tepung kedelai, dan lain-lain. Penambahan senyawa organik seringkali kali dapat menaikkan pertumbuhan mikroorganisme & produk katabolitnya. Kebanyakan mikroorganisme heterotrof menggunakan komponen organik yang mengandung nitrogen menjadi asal N, tetapi beberapa bisa jua memakai asal nitrogen anorganik.

F. SUHU

Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan mikroba. Beberapa mikroba dapat tumbuh pada kisran suhu yang luas. Suhu optimum pertumbuhan adalah suhu yang paling baik untuk kehidupan, sedangkan suhu minimum adalah suhu yang paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung dan suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang masih dapat menumbuhkan mikroba tetapi pada tingkat kegiatan fisiologi yang paling rendah. Suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Berdasarkan suhu pertumbuhannya, mikroorganisme dikelompokkan menjadi psikrofil (mampu bertahan pada suhu dingin), mesofil (mampu bertahan pada suhu normal), dan termofil (mampu bertahan pada suhu tinggi) sebagaimana tertera pada Tabel berikut.
Tabel Kisaran Suhu untuk Pertumbuhan Jasad Renik

G. DERAJAT KEASAMAN (pH)

Salah satu faktor kritis bagi pertumbuhan mikroba merupakan pH. Derajat keasaman mempunyai nilai 1 sampai menggunakan 14. Setiap spesies mikroorganisme mempunyai kisaran hayati dalam pH tertentu yg terdiri atas pH minimum, optimum dan maksimum. Bakteri memiliki kisaran nilai pH pertumbuhan kurang lebih 6,5 sampai dengan 7,lima, sedangkan khamir di wilayah asam antara 4,0 sampai 4,5. Jamur benang dan aktinomiset tertentu memiliki kisaran pH yang lebih luas dibanding bakteri maupun khamir. Oleh karena itu berdasarkan nilai pH, mikroorganisme pula dikelompokan sebagai tiga, yaitu gerombolan acidofilik (asam), alkalifilik atau basofilik (basa), serta mesofilik atau neutrofilik (netral).

H. SENYAWA PENGHAMBAT (INHIBITOR)

Keberadaan beberapa senyawa dalam lingkungan dapat menghambat kegiatan mikroorganisme. Senyawa penghambat seperti asam, gula, garam, alkohol, peroksida, & antibiotik bisa mengganggu metabolisme baik secara pribadi Mengganggu sel maupun tidak eksklusif. Perusakan sel bakteri terjadi melalui aktivitas lisis dimana sitoplasma sel ditarik keluar tubuh, pengrusakan dinding sel, peracunan terhadap sel, dan mengganggu stabilitas lingkungan sehingga berbahaya bagi pertumbuhan & perkembangan sel bakteri.

Sumber : Penyakit Akuatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: