Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

JENIS-JENIS EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT DAN PENGELOLAANNYA

Sumber:

Siry H.Y., dkk (2011). Presentasi pada kegiatan Training of Trainers (ToT) bagi Penyuluh Perikanan dalam Upaya Peningkatan Pemahaman Terhadap Isu Perubahan Iklim. Diselenggarakan oleh ICCTF-BMKG-KKP di Bogor tanggal 20-22 Oktober 2011.

#Tag :

PENGANGKUTAN IKAN HIDUP TEKNIK BASAH DAN KERING

Dalam pengangkutan ikan hidup perlu dilakukan teknik khusus, berbeda dengan ikan mati. Ikan yang sudah mati hanya diharapkan tetap segar untuk sampai ke tujuan namun untuk ikan hidup, ikan harus tetap hidup dan dalam keadaan sehat hingga sampai ke tempat tujuan.Teknik pengangkutan ikan hidup dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : yaitu teknik basah yang menyertakan media air; dan teknik kering, tanpa penyertaan air. Setiap teknik yang digunakan bergantung kepada jarak tempuh dan waktu tempuh yang dibutuhkan hingga sampai ke tempat tujuan.

1.  Pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah

Pada pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu kandungan oksigen (O2), jumlah dan berat ikan, kandungan amoniak dalam air, karbondioksida (CO2), serta pH air. Jumlah O2 yang dikonsumsi ikan tergantung jumlah oksigen yang tersedia. Jika kandungan O2 meningkat, ikan akan mengonsumsi O2 pada kondisi stabil, dan ketika kadar O2 menurun konsumsi ikan atas O2 akan lebih rendah. Sementara itu, nilai pH air merupakan faktor kontrol yang bersifat teknis akibat perubahan kandungan CO2 dan amoniak. CO2 sebagai hasil respirasi ikan akan mengubah pH air menjadi asam. Perubahan pH menyebabkan ikan menjadi stres, dan cara menanggulanginya yaitu dengan menstabilkan kembali pH air selama pengangkutan dengan larutan bufer.Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengangkutan ikan hidup menggunakan teknik basah yaitu pengangkutan dengan sistem terbuka dan sistem tertutup.

Pengangkutan menggunakan sistem terbuka umumnya hanya dilakukan bila jeda saat & jarak tempuhnya tidak terlalu jauh & memakai wadah yg terbuka. Sistem ini mudah diterapkan. Berat ikan yang kondusif buat diangkut dengan sistem terbuka tergantung efisiensi sistem aerasi, usang pengangkutan, suhu air, berukuran, dan jenis ikan. Sementara itu, pengangkutan ikan hayati menggunakan sistem tertutup dilakukan menggunakan wadah tertutup dan memerlukan suplai oksigen yang cukup. Lantaran itu, perlu diperhatikan beberapa faktor penting yg memengaruhi keberhasilan pengangkutan yaitu kualitas ikan, oksigen, suhu, pH, CO2, amoniak, dan kepadatan dan aktivitas ikan.

2.  Pengangkutan ikan hidup dengan teknik kering

Dalam pengangkutan teknik kering, media yang digunakan bukanlah air. Namun,  ikan harus dikondisikan dalam aktivitas biologis rendah (dipingsankan) sehingga konsumsi ikan atas energi dan oksigen juga rendah. Semakin rendah metabolisme ikan, semakin rendah pula aktivitas dan konsumsi oksigennya. Dengan begitu, ketahanan hidup ikan untuk diangkut di luar habitatnya semakin besar. Terdapat tiga cara pemingsanan yang dapat dilakukan pada ikan, yaitu

  •         Penggunaan suhu rendah,
  •     Pembiusan dengan zat kimia, dan
  •     Penyetruman dengan arus listrik.

Pemingsanan dengan penggunaan suhu rendah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penurunan suhu secara langsung dan penurunan suhu secara bertahap. Pemingsanan ikan menggunakan penurunan suhu secara langsung dilakukan dengan cara ikan dimasukkan dalam air bersuhu 10-15oC sehingga ikan pingsan seketika. Sementara, Pemingsanan ikan menggunakan penurunan suhu secara bertahap dapat dialkuakn dengan cara penurunan suhu air sebagai media ikan secara bertahap sampai ikan pingsan.Pembiusan dengan ikan zat kimia dilakukan dengan menggunakan bahan anestasi (pembius). Bahan anestasi yang digunakan untuk pembiusan ikan yaitu MS-222, Novacaine, Barbital sodium, dan bahan lainnya tergantung berat dan jenis ikan. Selain bahan-bahan anestasi sintetik, pembiusan juga dapat dilakukan  dengan zat cauler pindan cauler picin yang berasal dari ekstrak rumput laut Caulerpa sp.

Sumber:

Efendi R (2013). Pengangkutan Ikan Hidup. Didownload menurut http://informasiperikanan.Blogspot.Co.Id/2013/04/pengangkutan-ikan-hidup.Html

#Tag :

PROGRAM DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP

Sumber: Presentasi yg disampaikan oleh Eselon 1 lingkup KKP pada kegiatan Bimbingan Teknis Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) Tahun 2016 yg diselenggarakan sang Pusat Penyuluhan & Pemberdayaan Masyarakat Kelautan & Perikanan.

#Tag :

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGANGKUTAN IKAN HIAS

Dalam budidaya ikan hias, keliru satu faktor krusial yang perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Tidak sporadis pengusaha ikan hias mengalami kerugian saat, biaya & kepercayaan karena kesalahan teknik pengangkutan.

Untuk mengatasi hal ini, satu-satunya jalan yang harus ditempuh merupakan memperbaiki teknik pengangkutan. Berikut adalah penjelasannya detailnya mengenai apa-apa saja yg wajib diperhatikan:

1. Sesuai daya tampung

Sebaiknya kantong plastik diisi air 1/4 bagian. Air yg dimasukkan dalam kantong plastik wajib steril dan sudah difiltrasi terlebih dahulu. Selain itu untuk menjaga stabilitas kwalitas, air perlu diberikan larutan buffer.

Setelah kantong plastik diisi air, ikan dimasukkan kedalamnya. Berat/jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya menggunakan berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru lalu, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, & diikat bertenaga supaya oksigen nir keluar atau bocor.

Dua. Desinfeksi

Sebelum masuk ruang pemberokkan, pekerja harus mencuci tangan & kaki terlebih dahulu menggunakan menggunakan larutan lysol, atau disinfektan lainnya. Sebaiknya yang memasuki ruang pemberokkan hanyalah pekerja yang menangani ikan saja.

Desinfeksi pula dilakukan terhadap indera-indera, dan tempat wadah yg akan digunakan. Desinfeksi wadah/tempat dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan sebelum wadah/loka diisi air. Sedangkan deinfeksi alat-indera dapat dilakukan dengan merendamnya pada larutan desinfektan, kemudian dibilas menggunakan air higienis.

Tiga. Diberokkan

Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah memberokkan ikan. Pemberokkan adalah suatu perlakuan buat mengistirahatkan ikan selesainya mendapat penanganan tertentu ditempat pemeliharaan. Maksudnya adalah supaya ikan kondisinya lebih baik, & nir stress selama diperjalanan.

Pemberokkan dilakukan pada air higienis yg telah disterilkan, selama 2 -tiga hari. Selama pemberokkan ikan nir diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan oksigen (O2) dalam air harus relatif, sebaiknya nir kurang menurut 8 ppm, dan kandungan amoniak (NH4) nir melebihi 0,1 ppm.

4. Pengangkutan

Dalam pengangkutannya selain keselamatan, sempurna saat perlu pula diperhatikan. Untuk itu indera transportasi yg digunakan, cara penempatan karton-karton, dan ketika pemberangkatannya perlu dipertimbangkan.

Agar bungkus/karton berisi ikan tidak rusak, maka penataannya harus dilakukan menggunakan benar. Kemasan/karton-karton wajib disusun berjajar satu-satu, & kedap sebagai akibatnya terlihat rapih, dan tahan goncangan. Namun apabila kemasan ingin disusun bertingkat, maka harus memakai rak-rak.

Lima. Tepat ketika

Hal krusial terakhir yang harus diperhatikan merupakan ketepatan saat pemberangkatan. Selain waktu pemberangkatan, lamanya bepergian juga harus diketahui secara sempurna. Jika hal ini nir diketahui secara sempurna, maka sulit memperkirakan perbandingan jumlah oksigen yg harus diberikan, akibatnya juga membahayakan keselamatan ikan yang dilalu-lintaskan.

Sumber: Rahmadsyah, A. (2015). Didownload dari  @jitunews http://www.jitunews.com/read/13323/yang-wajib-diperhatikan-dalam-pengangkutan-ikan-hias#ixzz3zutYKbxq

#Tag :

GEOISOLATOR TAMBAK GARAM RAKYAT

Sumber: Presentasi yang disampaikan sang Eselon 1 lingkup KKP pada aktivitas Bimbingan Teknis Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) Tahun 2016 yg diselenggarakan sang Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan & Perikanan.

#Tag :