Indonesia mempunyai kekayaan maritim dan potensi bahari yg luar biasa besar . Dengan luas laut & perairan yg mencapai dua/tiga daerah Indonesia, yakni sebanyak 5,8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 97 ribu km, tentu hal ini menggambarkan potensi sektor kelautan yang sangat menjanjikan buat dikembangkan. Banyak bisnis-usaha potensial yg berbasis dalam sumberdaya (resources based industry) bisa menjadi peluang, misalnya industri kelautan, perikanan, pariwisata, industri olahan, industri jasa kelautan dan industri lainnya yang ramah lingkungan. Hal itu dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ketika membicarakan pidato kunjungan kerjanya pada Malang, Jumat (13/11).
Namun menurut Susi, kekayaan maritim dan potensi bahari tersebut belum memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia, terutama sebagai sumber devisa negara. Semisalnya pariwisata bahari, sampai saat ini saja devisa dari sektor pariwisata bahari di Indonesia saja baru mencapai sekitar US$ 1 miliar per tahun. “Jika kita mampu mengembangkan potensi tersebut, tentu nilai ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap PDB, peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan sejumlah multiplier effects sangatlah besar. Sudah seyogyanya, Indonesia menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penggerak utama pembangunan nasional ke depan demi kemakmuran masyarakat dan negara,” ujar Susi.
Susi menuturkan, dalam rangka mencapai visi Poros Maritim Dunia dan menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan berfokus pada mendorong penguatan industri perikanan nasional. Upaya ditempuh melalui pengambilan kebijakan-kebijakan yang menjamin stabilitas dan berkembangnya usaha perikanan, dan melalui investasi pemerintah berupa pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan perikanan, cold storage, dan unit pengolahan ikan, serta bantuan kepada masyarakat seperti kapal penangkap ikan dan peralatan pengolahan. Melalui kebijakan-kebijakan yang telah diambil selama setahun terakhir, khususnya yang berfokus kepada pemberantasan illegal fishing, para nelayan telah menikmati peningkatan jumlah tangkapan, kualitas tangkapan yang baik dan waktu melaut yang semakin pendek. “Dengan meningkatnya pasokan bahan baku di dalam negeri, akan menjamin keberlangsungan industri olahan berbasis ikan dan mendorong kinerja ekspor produk perikanan nasional”, papar Susi.
Susi menambahkan, meski sudah pertanda perkembangan yang menggembirakan, Indonesia masih tertinggal dari aspek daya saing khususnya dukungan industri jasa keuangan pada sektor kelautan dan perikanan. Padahal, sektor perikanan wajib didukung sang kebijakan politik-ekonomi (keuangan, ketenagakerjaan, infrastruktur, keamanan dan ketenangan, dan kebijakan pemerintah lainnya) yg kondusif. Secara generik, industri jasa keuangan masih belum membuka secara luas dukungan finansialnya kepada sektor perikanan yang justru mengalami peningkatan pada saat ekonomi nasional & global mengalami kelesuan.
Oleh karena itu, Susi menyambut baik digulirkannya acara JARING, industri jasa keuangan telah lebih membuka diri bagi sektor kelautan & perikanan. Hal tersebut terlihat menurut meningkatnya serapan kredit buat usaha perikanan dan bertambahnya jumlah perbankan nasional yang mendukung acara JARING. ?Saya berharap, melalui momen sosialisasi program JARING ini, industri jasa keuangan akan semakin mendukung usaha perikanan khususnya melalui penyediaan kredit investasi dan modal kerja bagi nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar output perikanan,? Tuturnya.
Sementara itu dalam upaya mendorong penguatan industri perikanan pada Kabupaten Malang, Jawa Timur, KKP menggelontorkan bantuan rakyat sebanyak Rp 5,23 miliar. Bantuan tersebut berupa peralatan pemindangan & pengolahan abon senilai Rp 195 juta, wahana ikan hias, peralatan pengolahan albumin dan peralatan pengolahan tepung ikan senilai Rp 663 juta, serta training rakyat & donasi penyuluhan menggunakan nilai Rp 302 juta. KKP jua menaruh donasi sarana dan prasarana buat pengembangan wisata laut, antara lain tempat tinggal apung wisata, kapal wisata, alat-alat selam & pendukungnya, sarana tourism information center, serta pembinaan selam dasar buat pemandu wisata. Salah satu lokasi yang mendapat bantuan khususnya berada di Dusun Sendang Biru, Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan. Kelompok rakyat yg menerima bantuan tersebut merupakan Lembaga Masyarakat Konservasi ?Bhakti Alam? Sendang Biru yang diketuai sang Bapak Saptoyo. Bantuan berupa tempat tinggal apung wisata yg dilengkapi kapal wisata dua unit dan alat-alat selam tiga unit dengan nilai Rp 4,07miliar.
Sumber: Siaran Pers Nomor : 079/SJ.6/HM.310/X/2015 yang dilihat dan didownload pada http://kkp.go.id/index.php/pers/potensi-sektor-kelautan-indonesia-menjanjikan/
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |