Dengan memanfaatkan arus air dalam tangki pemijahan, telur yang telah dibuahi dapat dikumpulkan dalam bak penampungan telur berukuran 1x5,5x0,5 m yang dilengkapi saringan berukuran 40x40x50 cm, biasa disebut egg collector, yang ditempatkan di bawah ujung luar saluran pembuangan. Pemanenan telur dari bak penampungan dapat dilakukan dengan menggunakan plankton net berukuran mata 200-300 mikron dengan cara diserok.
Gambar Kontruksi tambak
Gambar Akuarium tempat penetasan
Telur yg terambil dipindahkan ke dalam akuarium volume 30-100 liter, diareasi selama 15-30 mnt & didesinfeksi menggunakan formalin 40 % pada dosis 10 ppm selama 10-15 mnt sebelum diseleksi. Sortasi telur dilakukan menggunakan cara menaikkan salinitas air hingga 40 ppt & menghentikan aerasi. Telur yg baik terapung atau melayang dan yg jelek mengendap. Persentasi telur yang baik buat pemeliharaan selanjutnya wajib lebih berdasarkan 50 %. Kalau persentasi yang baik kurang dari 50 %, sebaiknya telur dibuang. Telur yg baik output sortasi dipindahkan kedalam pemeliharaan larva atau dipersiapkan untuk didistribusikan ke konsumen yang memerlukan dan masih berada dalam jeda yang bisa dijangkau sebelum telur menetas ( ? 12 jam).
Dua) Distribusi Telur.
Pengangkutan telur bisa dilakukan secara tertutup memakai kantong plastik berukuran 40x60 cm, dengan ketebalan 0,05 ? 0,08 mm yg diisi air dan oksigen murni menggunakan perbandingan volume 1:2 dan dipak dalam kotak styrofoam. Makin usang transportasi dilakukan disarankan makin poly oksigen yg wajib ditambahkan. Kepadatan aporisma buat usang angkut 8 ? 16 jam pada suhu air antara 20 ? 25 0C berkisar 7.500-10.000 butir/liter. Suhu air bisa dipertahankan tetap rendah menggunakan cara menempatkan es pada kotak pada luar kantong plastik.
Pengangkutan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mencegah telur menetas selama transportasi. Ditempat tujuan, sebelum kantong plastik pengangkut dibuka sebaiknya dilakukan penyamaan suhu air lainnya. Apabila kondisi air dalam kantong dan diluar kantong sama maka telur dapat segera dicurahkan ke luar.
Tiga) Panen dan Distribusi Nener.
Pemanenen usahakan diawali dengan pengurangan volume air, pada tangki benih lalu diikuti menggunakan menggunakan indera panen yang bisa disesuaikan dengan berukuran nener, memenuhi persyaratan hygienis & ekonomis. Serok yang digunakan buat memanen benih harus dibentuk menurut bahan yg halus & lunak ukuran mata jaring 0,05 mm supaya tidak melukai nener.
Nener nir perlu diberi pakan sebelum dipanen untuk mencegah penumpukan metabolit yg dapat membentuk amoniak danmengurangi oksigen terlarut secara n yata dalam wadah pengangkutan
Gambar Penghitungan benih
Gambar Packing benih
a) Persiapan plastik packing, dan memasukan benih ke dalam plastik packing
b) Memasukkan oksigen ke dalam plastik packing
c) Pengikatan plastik, plastik di ikat secara kuat agar oksigen tidak keluar
d) Pengemasan ke dalam kotak pengemasan
e) Benih siap di distribusikan
4) Panen dan Distribusi Induk.
Panen induk harus diperhatikan kondisi pasang surut air dalam syarat air surut volume air tambak dikurangi, lalu diikuti penangkapan menggunakan indera jaring yg disesuaikan berukuran induk, dilakukan sang energi yang terampil dan cermat. Seser / serok penangkap usahakan ukuran mata jaring 1 cm supaya tidak melukai induk. Pemindahan induk berdasarkan tambak wajib memakai kantong plastik yang kuat, diberi oksigen serta suhu air dibuat rendah supaya induk nir luka & mengurangi tertekan. Pengangkutan induk bisa memakai kantong plastik, serat gelas ukuran dua m3, oksigen murni selama distribusi. Kepadatan induk pada wadah 10 ekor/m3 tergantung usang transportasi. Suhu rendah antara 25 ? 27 0C & salinitas rendah antara 10-15 ppt dapat mengurangi metabolisme & tertekan dampak transportasi. Aklimatisasi induk selesainya transportasi sangat dianjurkan buat meningkatkan kecepatan kondisi induk pulih balik .
Sumber:
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |