Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Dahulu sebelum lobster air tawar terkenal, hanya lobster air laut yg sebagai kuliner lezat . Padahal, lobster air laut diperoleh menggunakan cara ditangkap berdasarkan alam sebagai akibatnya ketersediaannya tergantung alam. Sedangkan lobster air tawar bisa dibudidayakan dengan relatif mudah dan sederhana.

Lobster air tawar merupakan udang air tawar berukuran relatif besar. Tubuhnya tertutup kulit beruas-ruas yang keras dan terbuat dari bahan kitin. Bagian tubuh terbagi menjadi dua bagian, yaitu kepala-dada (chephalothorax) dan badan-ekor (abdomen). Kepala tertutup kulit keras dengan bagian depan (rostrum) meruncing dan bergerigi.

Di kepala terdapat sepasang mata bertangkai, sepasang antena panjang, & sepasang antena pendek. Bagian kepala masih ada 5 pasang kaki. Tiga kaki, antara lain kaki pertama, kedua, & ketiga mengalami perubahan bentuk & fungsi menjadi capit. Sepasang capit yang pertama besar & kokoh yang berfungsi pada mempertahankan diri dan untuk menangkap mangsa. Bagian belakang, yaitu perut & ekor kulit tubuhnya beruas-ruas dengan kulit keras, dibagian ini terdapat empat pasang kaki renang. Ekornya berbentuk seperti kipas dengan lima ruas.

Pertumbuhan lobster bertambah besar melalui pergantian kulit (moulting). Pada waktu ganti kulit tersebut lobster dalam kondisi lemah sehingga saat itu sering terjadi kanibal, seperti udang yang lain.

A.    Sistematika

Phylum                         Arthropoda

Sub phylum                Crustaceae

Kelas                             Malacostraca

Ordo                              Decapoda

Family                           Parastacidae

Genus                           Cherax

Ciri-ciri Utama

1.       Badan terdiri dari kepala dada (cephalotorax), tubuh (abdomen) dan ekor (telson)

2.       Pada ujung depan kepala dada terdapat tanduk berbentuk segitiga yang di sebut rostrum.

3.       Pada dadanya terdapat 5 pasang kaki jalan dengan pasangan kaki terdepan berbentuk capit (“chelipet”)

4.       Tubuhnya terdiri dari 6 ruas yang tersusun tumpang tindih seperti genteng rumah dengan ruas kedua berada di atas ruas pertama dan ketiga

5.       Pada tiap ruas tubuh di lengkapi dengan sepasang kaki renang (“pleopod”).

6.       Ekor berbentuk segi tiga dengan ujungnya yang runcing.

7.       Ekor tersebut di apit oleh sirip ekor yang di sebut “uropod”.

8.       Dalam keadaan normal, kulitnya keras dan pada saat ganti kulit udang ini membentuk gumpalan kapur yang di sebut gastrolith yang terletak di depan lambungnya.

B.    Habitat dan Penyebaran

Lobster air tawar yang asal dari family Astacidae, Cambaridae, & Parastacidae, menyebar pada semua benua, kecuali. Meskipun demikian, pada ke 2 benua tersebut pernah pada temukan fosil lobster air tawar

Family Astacidae banyak hidup di perairan bagian barat Rocky Mountains di barat laut Amerika Serikat sampai Kolombia, Kanada, dan juga di Eropa. Di Indonesia, terutama di Jayawijaya (Papua), hidup beberapa spesies dari family Parastacidae antara lain Cherax monticola, Cherax lorentzi, Cherax comunis, Cherax papuana, dan Cherax wasseli.

C.    Spesifikasi Spesies.

Dalam usaha budidaya lobster air tawar, ada 3 spesies dari genus Cherax yang dapat dikembangbiakkan secara ekonomis, baik ditinjau dari penyediaan spesies udang hias air tawar maupun udang konsumsi, yakni lobster air tawar capit merah atau redclaw (Cherax qudricarinatus), yabbie (Cherax destructor), dan marron ( Cherax tenuimatus).

Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi telah mulai melakukan domestikasi banyak sekali spesies lobster air tawar yg berasal berdasarkan tempat asal alam kawasan Kabupaten Wamena. Tujuan utama domestikasi ini adalah menghasilkan induk & benih teradaptasi & membuat fakta teknik pembudidayaan yang mengarah kepada upaya pelestarian plasma nutfah asli Indonesia. Di samping itu, adalah upaya pengembangan teknik budi daya lobster air tawar sebagai spesies baru yang mampu menaikkan pendapatan petani ikan air tawar khususnya & peningkatan ekspor nonmigas pada umumnya.

1. Lobster Air Tawar Capit Merah (Redclaw)

Lobster air tawar capit merah (redclaw) merupakan salah satu spesies endemik dari kelompok udang yang pada awalnya hidup di habitat alam, seperti sungai, rawa, atau danau yang ada di kawasan Queensland, Australia.

Secara khusus, ciri-ciri morfologi Lobster air tawar capit merah adalah warna tubuhnya hijau kemerahan dengan warna dasar bagian atas capit berupa garis merah tajam, terutama pada induk jantan yang telah berumur lebih dari 7 bulan. Selain itu, memiliki duri-duri kecil yang terletak di atas seluruh permukaan capit yang dilengkapi duri berwarna putih di atas permukaan setiap segmen capit, telur berwarna kuning kemerahan, dan memiliki masa pengeraman telur 32 -35 hari dengan suhu air 20–220 C.

Lobster air tawar capit merah dapat hidup dan tumbuh pada suhu 2–370 C. Meskipun demikian, suhu air optimum yang paling tepat untuk hidup dan tumbuh adalah 23-310 C. Sementara itu, toleransi terhadap kandungan oksigen di dalam air adalah 1 ppm, keasaman 6-9,5, dan amonia 1 ppm.

2. Lobster Air Tawar Yabbie

Lobster air tawar yabbie merupakan galat satu spesies endemik yg menyebar luas pada danau atau sungai yang terletak di daerah tropis sampai subtropis pada beberapa negara bagian Australia, seperti Melbourne, Adelaide, Alice Spring, Victoria, & Townsvilelle. Di daerah-daerah tadi umumnya jenis lobster ini menempati perairan yang kaya akan oksigen, tumbuhan, dan subtrat berlumpur atau berpasir.

Lobster air tawar yabbie memiliki toleransi yang tinggi terhadap konsentrasi oksigen terlarut sebesar 0,5 ppm dan suhu air 8-300 C. Namun, metabolime tubuh, nafsu makan, dan pertumbuhannya menjadi rendah jika dipelihara dalam wadah dengan suhu air kurang dari 160 C. Yabbie membutuhkan kisaran suhu untuk pertumbuhan optimum antara 20-250 C. biasanya yabbie menjadi induk saat berumur 6-7 bulan dengan bobot maksimum yang ditemukan di habitat alam mencapai 300-400 gram dan panjang total sekitar 30 cm.

Lobster ini adalah jenis omnivora, walaupun mempunyai kecenderungan menyukai flora, misalnya daun & ranting pohon yg jatuh ke perairan. Kebiasaan lain yang dimiliki yabbie adalah kemampuannya menciptakan loka proteksi menggunakan menggali lubang di dasar perairan sampai kedalaman 2 meter. Kenyataan ini tentunya mampu menjadi faktor yg mempersuliat pembudidaya.

3. Lobster Air Tawar Spesies Indonesia

Lobster air tawar spesies Indonesia adalah spesies-spesies lobster air tawar yang hayati pada habitat asli perairan Indonesia, seperti danau, rawa, atau daerah genre sungai (DAS), terutama yg berlokasi pada banyak sekali daerah pada Propinsi Papua.

Berdasarkan aneka macam penelitian & pengkajian yg sudah dilaksanakan sang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian Pengembangan Teknologi (BPPT), Lembaga Biologi Nasional (LBN), serta laporan tahunan Dinas Perikanan Kabupaten Wamena tahun 2002, diperoleh kabar bahwa terdapat 12 spesies dan 1 subspesies lobster air tawar yg terdapat pada perairan Papua.

Dalam upaya pelestarian sumber daya plasma nutfah habitat perairan Indonesia dan pengembangan teknik produksi budidaya lobster air tawar dalam bentuk induk benih & induk yang dapat dimanfaatkan oleh warga , Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi telah melakukan aneka macam aktivitas perekayasaan. Kegiatan tersebut mencakup domestikasi induk lobster asli Indonesia sinkron menggunakan kajian desain konstruksi wadah budidaya, penanganan & pengelolaan pakan, kualitas air, dan pengendalian penyakit.

Sabar (1975) dalam Sukmajaya dan Suharjo (2006)

Sumber:

Kristiany M.G.E., dan Mulyanto. 2011. Materi Penyuluhan Perikanan: Budidaya Lobster Air Tawar. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan & Perikanan BPSDMKP.

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fdentistvschef.files.wordpress.com%2F2012%2F12%2Flobster-air-tawar.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fdentistvschef.wordpress.com%2Ftag%2Fhow-cook-lobster-yabbies%2F&docid=JSh8wMGk5Hh9NM&tbnid=5yzVdUWdRLMydM%3A&w=2256&h=1504&bih=667&biw=1366&ved=0ahUKEwiGtuqhh6HNAhUHrI8KHa8LBdAQMwgeKAAwAA&iact=mrc&uact=8

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fimg.webme.com%2Fpic%2Fs%2Fsewan-lat%2Fcheraxdestructorblue.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fcarabudidayalobsterairtawar.blogspot.com%2F2013%2F10%2Fjenis-jenis-lobster-air-tawar-di-dunia.html&docid=b41VC_lLb8ytAM&tbnid=ty-ncBuXVCFe6M%3A&w=400&h=213&bih=667&biw=1366&ved=0ahUKEwiGtuqhh6HNAhUHrI8KHa8LBdAQMwgfKAEwAQ&iact=mrc&uact=8

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fimg.indonetwork.co.id%2Fproducts%2Fthumbs%2F600x600%2F2011%2F03%2F04%2Fe5f5fef7e3d39570d56072d67928b4c2.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fshasi.indonetwork.co.id%2F2457890%2Fjual-lobster-air-tawar-lat-jenis-yabby-cherax-destructor.htm&docid=CGADTI24v7k4LM&tbnid=PFO7Ze0gRkAtVM%3A&w=600&h=337&bih=667&biw=1366&ved=0ahUKEwiGtuqhh6HNAhUHrI8KHa8LBdAQMwgmKAgwCA&iact=mrc&uact=8

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: