Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkembang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami (Rochimah,1980). Pemijahan Patin Siam hanya bisa dilakukan secara buatan atau lebih dikenal dengan istilah kawin suntik (induce breeding).

Di setiap tempat, nama patin berbeda-beda. Di Vietnam, Patin Siam disebut Ca Tre Yu, di Kamboja disebut Trey Pra. Dalam Bahasa Inggeris, Patin Siam disebut Catfish, River Catfish, atau Striped Catfish (Zonevelt,1991). Sedangkan di Indonesia, selain dinamakan ikan patin disebut juga jambal siam, atau patin bangkok (Jawa), dan ikan juara (Anonymous, 1990)
Ikan Patin (Pangasius pangasius). [sumber]

Pemeliharaan ikan merupakan adalah bagian menurut kegiatan onn farm, dimana kegiatan pemeliharaan yang baik akan membuat ikan yang berkualitas tinggi dan menaruh keuntungan yang aporisma bagi pelaksana budidaya.

Pertumbuhan ikan ditentukan sang faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yg herbi ikan itu sendiri seperti umur, & sifat genetik ikan yang mencakup keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan & ketahanan terhadap penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor yg berkaitan menggunakan lingkungan tempat hidup ikan yg meliputi sifat ekamatra & kimia air, ruang mobilitas dan ketersediaan kuliner dari segi kualitas dan kuantitas ( Mudjiman, 1998).

Kegiatan pemeliharaan ikan dalam budidaya perikanan sangat erat menggunakan kegiatan-kegiatan lainnya misalnya ; manajemen pakan, manajemen kualitas air, pemantauan pertumbuhan & pemantauan kesehatan. Oleh karenanya dalam bahan ajar ini akan dibahas mengenai hal-hal tersebut sehingga kegiatan budidaya bisa menaruh output yang maksimal .

PEMBENIHAN IKAN PATIN

1. Kolam Indukan

Luas kolam ditentukan oleh seberapa banyak jumlah induk dan intensitas dalam pengolahannya, misalnya untuk 100 kilogram induk sebaiknya dipelihara di dalam kolam dengan luas kira-kira 500 m2 , persyaratan memilih kolam jenis ini jika anda hanya mengandalkan sumber pakan alami ditambah dedak.
Kolam induk ikan patin. [sumber]

Tetapi jika pakan yang akan diberikan berupa pelet maka buat 100 kilogram induk bisa dipelihara pada dalam kolam menggunakan luas antara 150 hingga dengan 200 m2 saja. Kolam usahakan memiliki bentuk persegi panjang, dinding samping kolam sanggup ditembok, tetapi buat jenis kolam tanah sebaiknya dinding samping dilapisi anyaman bambu.

Dua. Kolam Pemijahan

Kolam tempat memijahkan bisa di kolam tanah atau berupa bak tembok atau pun akuarium, jumlah induk yang hendak dipijahkan memengaruhi besarnya ukuran atau luas kolam. Misalnya untuk 1 ekor induk yang mempunyai berat 3 kilogram sebaiknya ditempatkan pada kolam dengan luas 18 meter persegi yang sudah dilengkapi dengan kira-kira 18 buah ijuk.
Kolam pemijahan ikan patin. [sumber]

3. Penetasan Telur

Biasanya dari akuarium, semakin banyak indukan maka semakin banyak akuarium yang harus disediakan.
Akuarium penetasan telur ikan patin. [sumber]

4. Kolam Pendederan

Untuk kolam tempat pendederan sebaiknya dibuatkan kolam berbentuk 4 persegi, buatkanlah saluran (kemalir) pada dasar kolam dan buatkan juga kubangan di daerah saluran pengeluaran. Saluran kemalir dan kubangan dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan benih pada saat panen tiba.
Bak/Kolam pendederan ikan patin. [sumber]

lima. Pemilihan Bibit Ikan Patin Yang Bagus

Memilih Bibit Ikan Patin sanggup dari berdasarkan proses pemeliharan di kolam sejak kecil atau adalah output berdasarkan tangkapan di alam , pilihlah induk yang berasal dari kawanan ikan patin yg sudah dewasa sebagai akibatnya diharapkan kita mendapatkan induk yg ideal dan mempunyai kualitas yg rupawan.

6. Seleksi Induk

Kriteria induk betina

Perbedaan induk jantan dan betina ikan patin. [sumber]

Kriteria induk jantan

7. Perawatan Induk

Lakukanlah pemeliharaan secara khusus terlebih dahulu terhadap induk ikan patin yang telah dipilih untuk dipijahkan, pemeliharan bisa dilakukan di dalam sangkar yang terapung, berikanlah makanan special terhadap induk yaitu makanan yang kaya akan protein. Makanan induk bisa dibuat dari bahan-bahan yang bisa dibeli dan tersedia banyak dipasaran seperti :  Bahan-bahan berupa pakan ayam yang mengandung 35 persen tepung ikan di dalamnya,  dedak halus dengan komposisi 30 persen, menir beras dengan komposisi 25 persen, tepung kedelai dengan komposisi 10 persen, dan tambahan vitamin atau mineral sebesar 0,5 persen.

Untuk materi Teknik Pembenihan Ikan Patin silahkan baca pada Pembenihan Ikan Patin

Semoga Bermanfaat...

Sumber : Modul Pembenihan Ikan Patin. BPPP Tegal

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: