ABSTRAK
Pemberdayaan warga adalah suatu strategi yg digunakan pada pembangunan rakyat sebagai upaya buat mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sumber: Permendagri RI Nomor 7 Tahun dua007). Pemberdayaan warga perikanan di suatu daerah nir bisa dilakukan tanpa terlebih dahulu dipahami karakteristik masyarakatnya, langkah ini dapat dimulai menggunakan penyusunan data dukung sub sistem sumber daya insan. Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satuKabupaten di ProvinsiNusa Tenggara Barat yang merupakan daerah pengembangan kawasan minapolitan sesuai dengan SK Bupati Lombok Tengah Nomor 1a Tahun dua011 dan dukungan Pemerintah Pusat melalui SK Pokja Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 417 Tahun dua011.
Kata kunci: pemberdayaan rakyat, asal daya perikanan, lombok tengah.
PENDAHULUAN
Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satuKabupaten di ProvinsiNusa Tenggara Barat. Ibu kota daerah ini ialahPraya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.dua08,tiga9 km² dengan populasi sebanyak 860.dua09 jiwa (Sumber : Http://id.Wikipedia.Org/wiki/ Kabupaten_Lombok_Tengah). Lombok Tengah merupakan daerah pengembangan kawasan minapolitan sesuai dengan SK Bupati Lombok Tengah Nomor 1a Tahun dua011 dan dukungan Pemerintah Pusat melalui SK Pokja Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 417 Tahun dua011. Kondisi social masyarakat yang perlu perhatian untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berjumlah dua1lima.dua67 orang; dengan tingkat kemiskinan 19,dua%.
Pemberdayaan warga adalah suatu strategi yg digunakan pada pembangunan rakyat sebagai upaya buat mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sumber: Permendagri RI Nomor 7 Tahun dua007). Pemberdayaan warga perikanan di suatu daerah nir bisa dilakukan tanpa terlebih dahulu dipahami karakteristik masyarakatnya, langkah ini dapat dimulai menggunakan penyusunan data dukung sub sistem sumber daya insan.
Sondita (dua01dua) menjelaskan: kegiatan perikanan dikatakan berkelanjutan apabila warga mendukung keberadaan aktivitas perikanan & pengembangannya. Pengembangan yang dimaksud adalah perbaikan kinerja perikanan yang ditunjukkan diantaranya oleh kontribusi social dan ekonomi usaha perikanan terhadap kehidupan rakyat, pengelolaan perikanan yg efektif, kelestarian asal daya ikan, keteraturan yg mendukung terciptanya usaha perikanan dan menguntungkan.
Efektivitas proses transformasi sosial memperhatikan adanya prinsip-prinsip dasar, berikut: (1) Added Value, merupakan suatu proses yang memberikan nilai tambah pada setiap kegiatan ekonomi masyarakat perikanan tersebut; (dua) Competitiveness, merupakan suatu proses yang memberikan daya saing bagi komoditas/produk yang dihasilkan komunitas perikanan tersebut; (tiga) Productivity and Efficiency, merupakan suatu proses produksi yang hemat bahan baku dan menghasilkan output yang optimal; dan (4) People Centered, merupakan suatu proses yang mengedepankan peran masyarakat sebagai pelaku utama dan penerima manfaat dari proses industrialisasi perikanan.
Tujuan pengkajian yg mendasari penulisan artikel ini merupakan: 1) mengidentifikasi kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan; & tiga) mengukur interaksi kebutuhan pendidikan, training & penyuluhan kelautan & perikanan menggunakan potensi dan ciri sumber daya manusia dalam pengelolaan sumber daya perikanan pada Kabupaten Lombok Tengah.
METODE PENGKAJIAN
Rancangan pengkajian merupakan menjelaskan peningkatan peran pemberdayaan warga dalam kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan pada Kabupaten Lombok Tengah melalui pendekatan data dukung sub sistem sumber daya manusia pada mencetak warga perikanan yang unggul dan berdaya saing melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan & perikanan. Populasi pengkajian merupakan semua pelaku primer perikanan (pembudidaya, nelayan dan pengolah ikan) dan pelaku usaha perikanan (pemasar ikan, petambak garam) pada Kabupaten Lombok Tengah. Responden dipengaruhi tidak secara rambang, tetapi dengan penunjukan semua kepala gerombolan perikanan yang dibina oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Lombok Tengah. Jumlah responden holistik merupakan duatiga7 orang ketua/pengurus grup, yang terdiri atas: 15tiga orang berdasarkan kelompok pembudidaya ikan, 7tiga orang berdasarkan grup nelayan, 10 orang berdasarkan grup pengolah & pemasar ikan, dan 1 orang menurut grup petambak garam. Pengumpulan data dilaksanakan dalam lepas 9 ? 1tiga Februari dua014 memakai metode informasi lapangan & wawancara. Data yang dikumpulkan adalah data utama dan sekunder.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keterangan Usaha
Tabel 1. Keterangan usaha perikanan di Kabupaten Lombok Tengah
No. | Karakteristik | Frekuensi | % |
1. | Jenis kelompok perikanan: |
a. Pembudidaya ikan
15tiga
64,56
b. Nelayan
7tiga
tiga0,80
c. Pengolah dan pemasar ikan
10
4,duadua
d. Garam
1
0,4dua
dua.
Jenis komoditi usaha
a. Ikan nila
7tiga
tiga0,80
b. Ikan lele
dua1
8,86
c. Ikan mas/karper
dua5
10,55
d. Udang lobster
16
6,75
e. Rumput laut
15
6,tigatiga
f. Udang vaname
tiga
1,dua7
g. Penangkapan berbagai ikan
7tiga
tiga0,80
h. Pengolahan
10
4,duadua
i. Garam
1
0,4dua
tiga.
Kelas kemampuan gerombolan
a. Pemula
dua01
84,81
b. Madya
dua6
10,97
c. Utama
10
4,duadua
4.
Pernah menerima donasi kapital berdasarkan KKP
a. Ya
7tiga
tiga0,80
b. Tidak
164
69,dua0
lima.
Keinginan menjadi PduaMKP
a. Ya
dua17
91,56
b. Tidak
dua0
8,44
6.
Tingkat pendidikan anggota
a. Sekolah Dasar
919
tiga4,07
b. SLTP
599
duadua,dua1
c. SLTA
707
dua6,dua1
d. Diploma/kesarjanaan
dua06
7,64
e. Tidak sekolah
duatiga1
8,57
f. Lainnya
tiga5
1,tiga0
7.
Usia
a. dua0 - tiga0 tahun
571
dua1,17
b. tiga1 - 40 tahun
10tiga6
tiga8,41
c. 41 - 50 tahun
857
tiga1,78
d. 51 - 60 tahun
dua11
7,8dua
e. > 61 tahun
duadua
0,8dua
8.
Sifat Pekerjaan
a. Usaha pokok
1761
65,dua9
b. Usaha sampingan
705
dua6,14
c. Hobby
199
7,tiga8
d. Lainnya
tigadua
1,19
Sumber: Data diolah sang Fahrur Razi dan Dewi Astuti Sartikasari (Tim B pada Pengumpulan Data SDM di Lombok Tengah dan Lombok Timur, 9-1tiga Februari dua014)
dua. Program dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan di Lombok Tengah
- Visi : Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah yang Sejahtera dan Bertanggung Jawab.
- Misi : (a) Meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar atau pelaku usaha kelautan dan perikanan lainnya; (b) Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha masyarakat kelautan dan perikanan melalui pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang optimal dan berkelanjutan; dan (c) Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat kelautan dan perikanan serta meningkatkan peran kelembagaan masyarakat kelautan dan perikanan dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
- Program dan Kebijakan : (a) Peningkatan Kapasitas Kawasan Minapolitan menuju Industrilisasi Kelautan dan Perikanan; (b) Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) berbasis Pelabuhan Perikanan; (c) Sinergi anggaran pusat dan daerah (dukungan Agro, Marine, Tourism/AMT); (d) Peningkatan Kapasitas sentra produksi ikan air tawar; (e) Peningkatan Pemanfaatan Perairan Umum Daratan; (f) Penciptaan Wirausahawan Baru Kelautan dan Perikanan; (g) Peningkatan Konsumsi Makan Ikan; dan (h) Penurunan Tingkat pelanggaran pemanfaatan SDKP (Sumber: disarikan dari Materi Paparan “Program dan Kebijakan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Lombok Tengah”, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah).
tiga. Karakteristik Kebutuhan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
Tabel dua. Kebutuhan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan di Kab. Lombok Tengah
No. | Karakteristik | Frekuensi | % |
1. | Anak pelaku utama yang usia sekolah |
a. Belum sekolah
506
16,18
b. PAUD
460
14,71
c. SD
89tiga
dua8,56
d. SLTP
5tiga6
17,14
e. SLTA
400
1dua,79
f. Perguruan Tinggi
dua0dua
6,46
g. Tidak sekolah
1tiga0
4,16
dua.
Pertarunga utama yg dihadapi
a. Teknis produksi
10
4.duadua
b. Tenaga kerja
dua
0.84
c. Permodalan
dua08
87.76
d. Pemasaran
14
lima.91
e. Kelembagaan/grup
tiga
1.dua7
f. Lainnya
tiga.
Pelatihan yang dibutuhkan
a. Manajerial
dua5
10,55
b. Keterampilan/teknis produksi
1tiga7
57,81
c. Sikap/motivasi
11
4,64
d. Pemasaran
11
4,64
e. Lainnya
5tiga
duadua,tiga6
4.
Langkah pengembangan peran dan fungsi penyuluh perikanan:
a. Pemenuhan jumlah penyuluh perikanan sesuai dengan ratio keberadaan penyuluh dan kelompok binaannya (1 penyuluh, untuk 1dua-16 kelompok binaan), sehingga setiap penyuluh dapat mengunjungi setiap kelompok 1-dua kali/bulan
tiga6
15,19
b. Peningkatan kompetensi penyuluh sesuai dengan kebutuhan lapangan/pengembangan usaha
17
7,17
c. Pemberian peran kepada penyuluh perikanan dalam fasilitasi bantuan modal dari pemerintah
16
6,75
d. Percontohan/demonstrasi oleh penyuluh perikanan sebagai media penyuluhan di wilayah kerjanya
1dua
lima,06
e. Magang usaha pada kelompok didaerah lain yang berhasil dan pengembangan sekolah lapang
10
4,duadua
f. Tidak berpendapat
146
61,60
lima.
Langkah pengembangan potensi perikanan dan pemberdayaan rakyat perikanan yg dibutuhkan
a. Penambahan modal usaha, melalui: (1)fasilitasi bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah yang transparan; (dua)kemudahan akses perbankan; (tiga) penyediaan sistem informasi pembiayaan usaha mikro dan kecil;
11dua
47,dua6
b. Penekanan biaya produksi, melalui: (1)subsidi pakan dan bbm; (dua)peremajaan perahu dan alat tangkap; (tiga)produksi pakan sendiri; (4)kuntinyuitas bahan baku; (5)fasilitasi pembangunan rumpun
5dua
dua1,94
c. Pengembangan pemasaran, melalui: (1)stabilitas harga jual; (dua)diversifikasi usaha; (tiga)pasca panen dan pengolahan
tigatiga
1tiga,9dua
d. Peningkatan kemampuan manajemen kelompok, melalui: (1)penetapan AD/ART; (dua)buku administrasi; (tiga)pengelolaan aspek permodalan/keuangan dalam kelompok; (4)penumbuhan tabungan kelompok
11
4,64
e. Penumbuhan iklim usaha yang kondusif (perijinan, konservasi dan aturan pengelolaan sumber daya)
4
1,69
f. Tidak berpendapat
dua5
10,55
Sumber: Data diolah oleh Fahrur Razi dan Dewi Astuti sartikasari (Tim B pada Pengumpulan Data SDM di Lombok Tengah dan Lombok Timur, 9-1tiga Februari dua014)
SIMPULAN
1. Karakteristik masyarakat perikanan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur: (a) Kegiatan usaha perikanan didominasi oleh kegiatan budidaya ikan; (b) Kelas kemampuan gerombolan perikanan sebagian besar termasuk kedalam kelas Pemula; (c) Sebagian besar kelompok perikanan berminat menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan; (d) Lebih dari dua pertiga pelaku utama perikanan menyatakan bahwa usaha dibidang perikanan sebagai usaha pokoknya; (e) Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan umumnya adalah jaring dan pancing, dengan teknologi semi intensif dan dilakukan sepanjang tahun; (f) Kapasitas produksi para pengolah dan pemasar ikan cukup tinggi, yakni berkisar antara dua1 – 50 kg perminggu, dengan masa produksi sepanjang tahun; (g) Lebih dari dua pertiga pelaku utama perikanan hanya mengandalkan diri sendiri sebagai pekerja pada usahanya; (h) Sebagian besar pelaku utama perikanan berproduksi >dua1 hari dalam satu bulan, dengan rata-rata jam produksi atau berjalannya usaha perikanan diatas 10 jam/hari.
dua. Dalam pelaksanaan program dan kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan di Kabupaten Lombok Tengah, sebaiknya dilaksanakan melalui pendekatan sumber daya manusia dalam mencetak masyarakat perikanan yang unggul dan berdaya saing melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan dan perikanan, antara lain berupa:
- Sebagian besar responden berpendapat bahwa langkah pengembangan peran dan fungsi penyuluhan perikanan yang dapat dilakukan adalah: (a) Pemenuhan jumlah penyuluh perikanan sesuai dengan ratio keberadaan penyuluh dan kelompok binaannya; (b) Peningkatan kompetensi penyuluh sesuai dengan kebutuhan lapangan/pengembangan usaha; (c) Pemberian peran kepada penyuluh perikanan dalam fasilitasi bantuan modal dari pemerintah; (d) Percontohan/demonstrasi oleh penyuluh perikanan sebagai media penyuluhan di wilayah kerjanya, terutama pada teknologi pengelolaan pakan dan pengemasan produk olahan; (e) Magang usaha pada kelompok didaerah lain yang berhasil dan pengembangan sekolah lapang.
- Sebagian besar responden mengusulkan beberapa langkah pengembangan potensi perikanan dan pemberdayaan masyarakat perikanan sesuai harapan, yakni: (a)Penambahan modal usaha, (b) Fasilitasi pelatihan teknis dan manajerial, (c) Pengembangan pemasaran, (d) Penekanan biaya produksi, (e) Penumbuhan iklim usaha yang kondusif, (f) Pengembangan keterampilan teknis, dan (g) Peningkatan kemampuan manajemen kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, dua007. Permendagri RI Nomor 7 Tahun dua007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat.
BPS Kabupaten Lombok Tengah, dua01tiga. Lombok Tengah dalam Angka Tahun dua01tiga. Kerjasama antara BPS dengan BPPD Kabupaten Lombok Tengah.
Http://id.Wikipedia.Org/wiki/ Kabupaten_Lombok_Tengah
Razak M, dua014. Materi Paparan pada Lokakarya Pengumpulan Data Dukung Blue Economy Sub Sistem SDM Kelautan dan Perikanan di Lombok Tengah: “Program dan Kebijakan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Lombok Tengah”. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah.
Razi F., Sartikasari D.A., Prabowo A., Guntur M., dua014. Peningkatan Peran Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Melalui Pendekatan Data Dukung Blue Economy Sub Sistem Sumber Daya Manusia dalam Mencetak Masyarakat Perikanan Yang Unggul dan Berdaya Saing Melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur. Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sondita, MFA., dua01dua. Manajemen Sumber Daya Perikanan. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |