Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Daphnia sp. Adalah jenis zooplankton yg hayati di air tawar, mendiami kolam-kolam atau danau-danau. Daphnia sp. Bisa hayati di wilayah tropis & subtropis. Kehidupan Daphnia sp. Dipengaruhi sang beberapa faktor ekologi perairan diantaranya: suhu, oksigen terlarut & pH. Daphnia sp. Bisa menyesuaikan diri dengan baik pada perubahan lingkungan hidupnya dan termasuk pada ketegori hewan eutitropik & tahan terhadap fluktuasi suhu harian atau tahunan. Kisaran suhu yg bisa ditolerir bervariasi sesuai adaptasinya dalam lingkungan tertentu.

Gambar 1. Daphnia

Daphnia sp. Dapat hidup pada air yang kandungan oksigen terlarutnya sangat bervariasi yaitu dari hampir nol hingga lewat jenuh. Ketahanan Daphnia sp. Dalam perairan yang miskin oksigen mungkin disebabkan sang kemampuannya dalam mensintesis haemoglobin. Dalam kenyataannya, laju pembentukan haemoglobin herbi kandungan oksigen lingkungannya. Naiknya kandungan haemoglobin dalam darah Daphnia sp. Dapat jua diakibatkan oleh naiknya temperatur, atau tingginya kepadatan populasi. Untuk bisa hayati dengan baik Daphnia sp. Memerlukan oksigen terlarut yang relatif akbar yaitu pada atas tiga,5 ppm.

Daphnia sp. Hidup dalam kisaran pH relatif besar , namun nilai Ph yang optimal buat kehidupannya sukar dipengaruhi. Lingkungan perairan yang netral & relatif basah yaitu pada pH 7,1 ? 8,0 baik buat pertumbuhannya. Pada kandungan amoniak antara 0,35 ? 0,61 ppm, Daphnia sp. Masih dapat hayati dan berkembangbiak dengan baik.

Di alam genus Daphnia mencapai lebih menurut 20 spesies & hayati dalam berbagai jenis perairan tawar, terutama di wilayah sub tropis. Daphnia sp. Sebagai fauna air, jua dikenal menjadi kutu air (= water fleas). Daphnia sp. Dapat diklasifikasikan dalam:

Philum            : Arthropoda

Kelas               : Crustacea

Sub Klas         : Branchiopoda

Divisi               : Oligobranchiopoda

Ordo               : Cladocera

Famili              : Daphnidae

Genus             : Daphnia

Spesies           : Daphnia sp.

Bentuk tubuh Daphnia sp. Oval & segmen badan tidak terlihat. Pada bagian ventral kepala terdapat paruh. Kepala mempunyai 5 pasang apendik, yg pertama dianggap antenna pertama, ke 2 diklaim antenna kedua yg memiliki fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga pasang yang terakhir merupakan bagian-bagian menurut mulut.

Tubuh ditutupi oleh cangkang menurut kutikula yang mengandung khitin yg transparan, di bagian dorsal bersatu, namun dibagian ventral terbuka & terdapat lima pasang kaki.

Ruang antara cangkang dan tubuh bagian dorsal merupakan tempat pengeraman telur. Pada ujung post abdomen terdapat dua kuku yang berduri kecil-kecil. Pada habitat aslinya, Daphnia sp. berkembangbiak secara parthenogenesis. Perbandingan jenis kelamin atau “sex ratio” pada Daphnidae menunjukkan keragaman dan tergantung pada kondisi lingkungannya. Pada lingkungan yang baik, hanya terbentuk individu betina tanpa individu jantan. Pada kondisi ini, telur dierami di dalam kantong pengeraman hingga menetas dan anak Daphnia sp. dikeluarkan pada waktu pergantian kulit. Didalam kondisi yang mulai memburuk, disamping individu betina dihasilkan individu jantan yang dapat mendominasi populasi dengan perbandingan 1 : 27. Dengan munculnya individu jantan, populasi yang bereproduksi secara seksual akan membentuk efipia atau “resting egg” disebut juga siste yang akan menetas jika kondisi perairan baik kembali. Terbentuknya telur-telur yang menghasilkan individu jantan dirangsang oleh : (a) Melimpahnya individu betina yang mengakibatkan akumulasi hasil ekspresi; (b) Berkurangnya makanan yang tersedia; (c) Menurunnya suhu air dari 25-30 menjadi 14-170C.

Kondisi-syarat tersebut bisa mengubah metabolisme Daphnia sp. Sebagai akibatnya bisa menghipnotis prosedur kromosomnya. Di daerah tropis, Daphnia sp. Yg didatangkan menurut wilayah subtropis tak jarang jua membentuk efipia dalam trend kemarau.

Daphnia sp. Dewasa ukuran 2,5 mm anak pertama sebesar 0,8 mm dihasilkan secara parthenogenesis. Daphnia sp. Mulai membentuk anak pertama kali dalam umur 4-6 hari. Pada lingkungan yang bersuhu antara 22 ? 310C pH antara 6,6 ? 7,4 Daphnia sp. Sudah sebagai dewasa dalam saat empat hari menggunakan umur yang dapat dicapai hanya 12 hari.

Setiap satu atau 2 hari sekali, Daphnia sp. Akan beranak 29 ekor. Jadi selama hidupnya hanya bisa beranak tujuh kali dengan jumlah yang didapatkan 200 ekor.

Selama hidupnya Daphnia sp. Mengalami empat periode yaitu telur, anak, remaja & dewasa. Pertambahan ukuran terjadi sesaat selesainya telur menetas didalam ruang pengeraman. Setelah 2 kali instar pertama, anak Daphnia sp. Yg bentuknya seperti Daphnia sp. Dewasa dilepas berdasarkan ruang pengeraman. Jumlah instar dalam stadium anak ini hanya 2 hingga lima kali, tetapi tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi dalam stadium ini.

Periode remaja merupakan instar tunggal antara instar anak terakhir & instar dewasa pertama. Pada periode ini sekelompok telur pertama mencapai perkembangan penuh di pada ovarium. Segera sehabis Daphnia sp. Ganti kulit pada akhir instar remaja memasuki instar dewasa pertama, sekelompok telur pertama dilepaskan ke ruang pengeraman.

Selama instar dewasa pertama, grup telur ke 2 berkembang di ovarium dan seterusnya. Tetapi adakalanya masih ada periode steril dalam Daphnia sp. Tua.

Pertambahan panjang dan bobot Daphnia sp. Selama pertumbuhan relatif pesat, terutama sesudah ganti kulit. Selama instar anak terjad pertumbuhan hampir dua kali lipat dibandingkan sebelum ganti kulit. Sedangkan pertambahan volume terjadi dalam beberapa dtk atau mnt sebelum eksoskeleton baru mengeras & kehilangan elastisitasnya.

Pada akhir setiap instar Daphnia sp. Dewasa masih ada peristiwa berurutan yang berlangsung cepat, umumnya terjadi pada beberapa mnt sampai beberapa jam, yaitu: (1) Lepasnya atau keluarnya anak menurut ruang pengeraman; (2) Ganti kulit (molting); (tiga) Pertambahan ukuran; dan (4) Lepasnya sekelompok telur baru ke ruang pengeraman.

SUMBER:

Mokoginta I., 2003.  Modul Budidaya Daphnia - Budidaya Pakan Alami Air Tawar. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

REFERENSI:

Delbare, D. And Dhert, P. 1996. Cladoecerans, Nematodes and Trocophara Larvae, p. 283 ? 295. In Manual on The Production and Use of Live Food (P. Lavens and P. Sorgelos, eds). FAO Fisheries Technical Paper 361.

Sulasingkin, D. 2003. Pengaruh konsentrasi ragi yang tidak sinkron terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Skripsi. FPIK. IPB.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: