Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Perikanan budidaya terus didorong buat menaikkan kualitas produksinya pada samping kuantitasnya, buat memenuhi kebutuhan pasar. Penekanan pada peningkatan kualitas produksi perikanan budidaya ini selaras menggunakan pada bukanya Pasar Bebas ASEAN (MEA) yang mendorong perlunya peningkatan daya saing, keliru satunya dengan kualitas produk yang semakin tinggi dan kondusif di konsumsi. ?Selain produk perikanan budidaya wajib sanggup memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar, wajib di dukung dengan kualitas produk yg mampu bersaing baik di pasar regional maupun pasar dunia. Untuk itu melalui program pembangunan perikanan budidaya yang berdikari, berdaya saing & berkelanjutan, kita wajib menerapkan system agunan mutu dan keamanan mutu output perikanan budidaya dari hulu hingga hilir proses produksi perikanan budidaya, baik itu melalui penerapan standardisasi system produksi perikanan budidaya, system monitoring lingkungan juga pengendalian sisa?, demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, pada ketika memberikan arahan pada acara Rapat Koordinasi Standardisasi Perikanan Budidaya, Monitoring Lingkungan Perikanan Budidaya dan Pengendalian Residu di Yogyakarta.

?Persaingan pasar yang semakin terbuka, menuntut kita buat membuat produk perikanan budidaya yang sesuai baku, baik itu standar system produksi maupun standar mutu hasil perikanan. Standardisasi harus dilakukan di semua lini, baik itu standar pembenihan, baku prasarana & sarana budidaya, baku produksi maupun standar pakan yang di dukung menggunakan penerapan baku metode uji pada laboratorium, untuk memberikan jaminan keamanan & jaminan mutu produk perikanan budidaya?, jelas Slamet.

Saat ini, terdapat 250 butir Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang perikanan budidaya (5 diantaranya merupakan RSNI) yg dipakai sebagai standar untuk mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya dalam memasuki persaingan pasar bebas baik pada tingkat regional maupun global.

Pengendalian Residu

?Disamping penerapan standardisasi perikanan budidaya, diharapkan upaya lain buat dapat menghasilkan produk perikanan budidaya yang berkualitas dan kondusif dikonsumsi, tanpa mengandung residu antibiotik dan bahan kimia yang tidak boleh yaitu penerapan sistem monitoring residu nasional?, terang Slamet.

Slamet menambahkan bahwa Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah berhasil melakukan pengendalian sisa & sekaligus melakukan monitoring penggunaan sisa dalam usaha budidaya sejak tahun 2013, Indonesia sudah dimasukkan sang Direktorat Jenderal Konsumen & Kesehatan, European Commission melalui Commission Decision 2011/163/EU, ke pada daftar negara-negara yang diperbolehkan mengekspor produk perikanan budidaya ke Uni Eropa. Kondisi ini menerangkan bahwa Sistem Monitoring Residu perikanan budidaya Indonesia sudah dinilai setara dengan standard Uni Eropa. Hal ini wajib terus dipertahankan antara lain melalui koordinasi yg berkelanjutan & semakin baik diantara pihak terkait (stakeholders), baik pada taraf pusat & wilayah pada pelaksanaan monitoring sisa?, papar Slamet.

Slamet lebih lanjut mengungkapkan bahwa sehabis di terbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 39 Tahun 2015 mengenai Pengendalian Residu Obat Ikan, Bahan Kimia dan Kontaminan dalam kegiatan Pembudidayaan Ikan Konsumsi, menerangkan keseriusan pemerintah dalam hal peningkatan agunan keamanan pangan dan mutu produk perikanan budidaya. ?Permen ini menjadi acuan pada monitoring dan pengendalian residu. Ini harus pada terapkan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya, sampai ke taraf wilayah,? Istilah Slamet.

Monitoring Lingkungan Perikanan Budidaya

Pembangunan perikanan budidaya berbasis lingkungan atau ekosistem terus pada kembangkan dan pada gulirkan. Dengan memperhatikan lingkungan atau ekosistem, perikanan budidaya akan menjadi tumpuan pada pengembangan ekonomi daerah & peningkatan kesejahteraan masyarakat, yg sekaligus memperhatikan dan memanfaatkan sumber daya alam yg terdapat, agar permanen lestari dan berkelanjutan.

“Untuk mendukung keberlanjutan usaha perikanan budidaya, perlu upaya penerapan pendekatan terhadap lingkungan dalam pengembangan perikanan budidaya atau disebut dengan Ecosystem Approach for Aquaculture (EAA), untuk mengelola perikanan budidaya yang berkelanjutan, bertanggung jawab dan berdasarkan ekosistem di Indonesia. Program Culture Based Fisheries (CBF) juga sangat sesuai dengan EAA. Ini akan kita coba terapkan di beberapa lokasi, sebagai percontohan”, papar Slamet.

Pengelolaan bisnis perikanan budidaya di perairan generik perlu dilakukan. ?Usaha perikanan budidaya di Karamba Jaring Apung (KJA) pada perairan umum, perlu di tata ulang sehingga memberikan hasil yg positif baik berdasarkan segi ekonomi juga lingkungan. Penggunan teknologi pakan yg efisien & ramah lingkungan wajib terus di dorong, sebagai akibatnya meminimalisir impak negative bagi lingkungan?, kata Slamet.

Usaha perikanan budidaya yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan akan  menghasilkan keberhasilan usaha. Karena perikanan budidaya tidak bisa terlepas dari kondisi lingkungan baik lingkungan budidaya maupun lingkungan di sekitarnya. “Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, sangat perhatian sekali dengan permasalahan lingkungan ini. Karena ini akan menjadi warisan ke anak cucu kita di masa depan. Dengan membangun perikanan budidaya yang berwawasan lingkungan saat ini, artinya kita juga sedang membangun masa depan.

Sumber:

http://www.Djpb.Kkp.Go.Id/file/c/378/KEBERLANJUTAN-PERIKANAN-BUDIDAYA-MELALUI-STANDARDISASI-MONITORING-LINGKUNGAN-DAN-PENGENDALIAN-RESIDU/?Category_id=12

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: