Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Dalam menciptakan pakan protesis buat ikan, hal pertama yang wajib dipertimbangkan, merupakan persyaratan bahan baku buat pakan, yaitu :

1.    Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila manusia banyak membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan kepada ikan.

2.    Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersediaannya harus kontinyu. Bahan baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus dihindari. Padi yang diproduksi secara massal dan nasional, tentu menyebabkan ketersediaan dedak dan bekatul untuk ternak juga melimpah ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan menghasilkan bahan secara terbatas pula.

3.    Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut. Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila dibandingkan dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya, maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.

4.    Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu, tetapi bila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat digunakan.

Khusus buat ikan, pakan buatan yg diberikan bisa dikatagorikan sebagai :

1.    Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang berasal dari hewan yang berukuran renik sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnis dan Cacing Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari tumbuhan, misalnya fitoplankton dan daun talas.

2.    Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 – 3 hari dalam lemari pendingin.

3.    Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, “flake” dan “crumble” dengan kadar air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.

Dalam leaflet ini, bahan standar akan dibagi sebagai dua kelompok, yaitu bahan standar nabati dan bahan standar hewani. Banyak sekali bahan standar nabati yg bisa diberikan kepada unggas, bahan standar nabati inilah, yang menyebabkan harga pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian poly bahan standar nabati, 70 ? 75% merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 ? 25% limbah industri makanan, & sisanya hijauan sebagaimana layaknya bahan pakan yg berasal berdasarkan biji-bijian, bahan pakan botani ini sebagian akbar adalah asal tenaga yg baik, namun lantaran asalnya berdasarkan tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi.

Sebagai sumber vitamin, beberapa bahan berbentuk bijian atau olahannya tidaklah mengecewakan.

BAHAN BAKU NABATI

1. Jagung kuning

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah & jagung putih jarang terlihat pada Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah & ikan yang popular digunakan di Indonesia & pada beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku pembuat energi, tetapi bukan menjadi bahan asal protein, lantaran kadar protein yg rendah (8,9%), seperti yang terlihat dalam tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino krusial, terutama lysin & triptofan.

Tabel 1 : Komposisi Jagung

Sebagai asal energi yang rendah serat kasarnya, asal Xantophyll, & asam lemak yg baik, jagung kuning nir diragukan lagi. Asam linoleat jagung kuning sebanyak 1,6%, tertinggi diantara gerombolan biji-bijian.

2. Dedak halus

Dedak adalah limbah proses pengolahan gabah, & nir dikonsumsi insan, sebagai akibatnya tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar beras yang nir terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian epilog beras itu. Hal ini menghipnotis tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak. Tabel dua berikut menyajikan kualitas nutrisi dedak halus.

Tabel dua : Kandungan Nutrisi Dedak

Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih akbar dari pada jagung kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak nir dapat dipakai berlebihan. Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian jua menggunakan vitamin dan mineralnya.

Tiga. Bungkil Kacang Kedelai

Selain sebagai bahan penghasil tempe dan memahami, kacang kedele mentah mengandung ?Penghambat trypsin? Yang wajib dihilangkan sang pemanasan atau metoda lain, sedangkan bungkil kacang kedelai, merupakan limbah berdasarkan proses pembuatan minyak kedelai.

Tabel tiga : Komposisi Gizi Bungkil Kedelai

4. Bungkil Kacang Tanah

Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang atau olahan lainnya. Kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah sebagai minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, pula memilih kualitas bungkil ini, selain dari kualitas tanah, pengolahan tanah dan varietas kacang itu sendiri.

Tabel 4 : Kandungan Nutrisi Bungkil Kacang Tanah

Kadar metionin, triptofan, treonin & lysin bungkil kacang tanah juga gampang terkotori sang jamur beracun Aspergillus flavus.

Lima. Minyak Nabati

Penggunaan minyak diharapkan pada pembuatan pakan ikan yg membutuhkan pasokan tenaga tinggi, yang hanya bisa diperoleh berdasarkan minyak. Minyak botani yang dipakai hendaknya minyak botani yang baik, tidak mudah tengik & tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang umumnya dari berdasarkan kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2 ? 6 %.

6. Hijauan

Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai diincar kembali, lantaran ternyata sampai batasan eksklusif hijauan menggunakan protein tinggi bisa mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yg apabila akan dipakai harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (panggang atau panas mentari ) tapi nir boleh Mengganggu warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

SUMBER:

Masyamsir, 2001.  Modul Membuat Pakan Ikan Buatan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

REFERENSI:

Anggorodi, R., 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum Gramedia, Jakarta, 1979

FAO, 1980, Fish Feed Technology. United Nations Development Programme, FAO United Nations, Rome, 395 P

Maynard, L.A., J.K. Loosli, H.F. Hintz, R.G. Warner, 1979, Animal Nutrition, Mc. Graw Hill., Inc. 602 P.

NRC, 1983, Nutrient Requirement of Warm Water Fishes & Shellfishes, National Academy Press, Washington DC. 102P

Rasyaf, M. 1990, Bahan Makanan Unggas di Indonesia Kanisius, Yogyakarta, 118 hal.

Rostika, R., 1997, Performan Juwanan Ikan mas yang dipengaruhi berbagai imbangan protein-energi pada pakan. Tesis Universitas Padjadjaran, tidak dipublikasikan, 145 hal.

Sumeru, S.U., dan Anna S., 1992, Pakan Udang Windu Kanisius, Yogyakarta, 94 hal.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: