Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

TRADISI BAMETI

Kegiatan bameti dilakukan hampir pada seluruh negeri pada pulau Saparua, apalagi dalam negeri-negeri yang memiliki hamparan pantai yg luas. Kegiatan ini umumnya dilakukan dalam saat air meti (air surut) dan lebih banyak dilakukan sang kaum wanita & biasanya pada ketika animo timur di mana ikan banyak dan gelombang besar . Ada beberapa bentuk aktivitas bameti yaitu :

  1. Amanisa/amunisa adalah alat tangkap ikan yang dibuat dari anyaman bamboo bentuknya bulat memanjang di mana salah satu sisinya dibuat berlubang sebagai pintu masuknya ikan. kegiatan ini biasanya dilakukan oleh orang perempuan. Caranya amanisa di letakan di dalam kolam dan ketika batu diangkat maka ikan-ikan yang bersembuyidi bawah batu tersebut akan masuk ke dalam amanisa, kemudian pintu amanisa ditutup. Kegiatan ini dapat dilakukan pada beberapa tempat yang diyakini ada ikannya, dan biasanya kegiatan ini dilakukan pada saat meti di musim timur. Selain metinya panjang, dimusim ini ikannya banyak, sehingga bamate amanisa dapat dilakukan dengan mudah.
  2. Keong laut
  3. Gale (gali) taripang adalah kegiatan menggali jenis teripang tertentu. Bagi mereka yang sudah berpengalaman mereka tahu betul tempat teripang ini hidup. Biasanya jenis teripang ini hidup bekelompok dalam pasir dan karang. Dengan begitu harus memakai linggis sebagai alat untuk menggali lobang untuk menemukan teripang-teripang ini. Jenis taripang seperti ini di Negeri Booi dinamakan Teripang Sai-sai.
    Teripang

Cari Bia : biasanya dapat dilakukan oeh siapa saja, orang tua, anak kecil, laki, perempuan. Ketika air meti (air surut) mereka kemudian mencari jenis-jenis siput atau keong laut (Bia) dengan cara menggali. Kegiatan ini dapat dikatakan gampang-gampang susah, artinya yang belum berpengalaman pasti akan merasa sulit, karena harus bisa membedakan bentuk keong atau siput tertentu dengan batu-batu kecil yang berlumut. Dalam hal mencari bia ada jenis bia tertentu yang sering menjadi sasaran pencarian yaitu mencari bia sageru (nama bia ini lazim di Lease).

Mencari bia sageru ini unik, bia ini umumnya bersembunyi pada dalam pasir & yang kelihatan adalah lubang-lubang mini dipermukaan. Untuk dapat memangkapnya harus menggunakan potongan lidi menggunakan ukuran kira-kira 30 cm dengan diameter seukuran tusuk sate, Cara tangkapnya lidi ditusuk sempurna ke pada ke dalam lubang kecil tadi, bila kena bia akan menutup tubuhnya dan tertancap dilidi, namun apabila nir bia akan membenamkan diri lebih jauh ke dalam pasir. Mencari bia ini harus berjalan perlahan-huma lantaran sangat sensitif sekali bia ini.

TRADISI BALOBE

Kegiatan balobe sama saja dengan kegiatan bameti, hanya balobe dilakukan pada malam hari.
Warga yang telah melaksanakan balobe

Balobe umumnya buat mencari ikan atau gurita dengan menggunakan obor atau lampu. Alat yg digunakan buat balobe merupakan parang, Kalawai (sejenis tombak, yg bermata 2-5 cm), Kurkunci ( besi mini yg galat satu ujungnya pada tajamkan & menggunakan taji/sanggi-sanggi yg sengaja pada buat menjadi indera pelengkap Kalawai. Jika dibandingkan menggunakan kegiatan bameti, balobe lebih mudah menerima ikan, karena malam hari ikan atau Gurita terkesan jinak tinggal di pangkas atau pada tikam menggunakan Kalawai atau Kurkunci.

Sumber : disini

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: