Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

DESKRIPSI TEKNOLOGI

Tujuan & Manfaat Penerapan Teknologi

Tujuan buat mengembangkan usaha pemeliharaan induk vannamei & memperoleh sistem pemeliharan yg sesuai buat induk udang vannamei sebagai akibatnya bisa menaikkan produktivitas induk. Manfaat kegiatan buat memperoleh nauplius yang bermutu dari induk vannamei .

PENGERTIAN/DEFINISI

Resirkulasi : Proses pergantian air yg dilakukan secara tertutup. Sistem perputaran air tertutup, tidak terdapat penambahan air berdasarkan luas sistem, kalaupun terdapat hanya sedikit sebagai pengganti air yg menguap.

RINCIAN DAN APLIKASI TEKNIS

Persyaratan Teknis Penerapan Teknologi

Sistem resirkulasi dalam pemeliharaan induk vannamei dilakukan menjadi upaya buat memperoleh air media pemeliharaan pada suhu 26o-27oC lantaran udang ini asal menurut Amerika yang bersuhu lebih rendah. Sistem resirkulasi dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh suhu air media pemeliharan yang stabil (26o-27oC). Untuk memperoleh kisaran suhu tadi suhu 26o-27oC dilakukan modifikasi ruang pemeliharaan induk menggunakan memasangkan AC 1 PK sebesar dua buah dan supaya suhu lebih stabil maka dibuatkan plafon dalam ruang pemeliharaan induk.

Detail SOP meliputi

a. Gambaran/uraian/rincian teknologi

Sistem resirkulasi yang digunakan dalam pemeliharaan induk vannamei asal Amerika dilakukan secara 3 tahap yaitu:

I. Air disaring dalam saringa fisik dengan susunan arang dan pasir kuarsa,

II. Air disaing menggunakan filter fisik dengan system gravitasi denga n menggunakan zeolit, pasir kuarsa, karbon aktif/arang, ijuk & batu kali,

III. Air disaring memakai ultra violet. Setelah itu air dimasukkan ke dalam bak pemeliharan induk.

B. Cara penerapan teknologi yg diurut mulai dari persiapan hingga aplikasi Dalam perekayasaan ini air laut yg digunakan dialirkan melalui sistem filtrasi BBAP Takalar yaitu air yang dipompa menurut bahari dialirkan dalan filter dengan material terdiri dari batu kali, pasir kwarsa dan arang tempurung. Kemudian air dialirkan ke pada bak tandon buat diendapkan. Dari bak tandon air dialirkan ke bak-bak pemeliharaan melalui presure filter & ultraviolet.

Untuk mempertahankan kualitas`air di bak pemeliharaan maka dilakukan penyiponan dan proses aliran. Pengukuran kualitas air misalnya suhu, salinitas, DO dan pH dilakukan dalam setiap hari, sedangkan alkalinitas & TOM dilakukan setiap tiga hari.

KEUNGGULAN TEKNOLOGI

Uraian mengenai teknologi yang baru & modifikasi

Pada pemeliharaan induk udang vanamei agar produktif dan sehat dibutuhkan suhu air yg lebih rendah (26-27 C) dibandingkan dengan suhu air homogen-homogen pada Indonesia berkisar antara 27.8-o 29.7o C. Untuk menurunkan suhu digunakan indera yg diklaim Chiller, harganya relatif mahal sekali, lebih kurang Rp 50.000.000 sampai Rp 70.000.000. Untuk mengatasi hal tadi maka diciptakan tempat dengan memodifikasi ruangan pemeliharaan induk induk dengan cara menciptakan plafon & memasang AC 1 PK sebanyak dua butir dan membuat sistem resirkulasi.

Uraian tentang keberhasilan teknologi

? Lebih hemat karena nir menggunakan pompa terus menerus & chiller pendingin sebagai akibatnya ekonomis porto listrik dan irit air lantaran nir perlu memompa air dari luar/laut setiap hari, relatif mengganti sedikit saja.

? Teknologi ini sangat layak diterapkan buat pemeliharaan induk vanamei, karena tidak ada pergantian air menurut luar sebagai akibatnya kecil kemungkinan tercemar dengan penyakit dari alam. Kandungan bakteri pada air media selesainya penyaringan fisik dan ultraviolet lebih rendah berdasarkan dalam air awal (inlet) & outlet media pemeliharaan dimana kandungan Vibrio sp pada outlet merupakan 6,tiga.103 setalah tahap III adalah lima,0.101, Aeromonas sp adalah 9,7.102 selesainya termin III merupakan 8,6.101 dan total bakteri adalah 1,6.105 selesainya tahap III merupakan 9,7.102. Jumlah telur dalam pemeliharaan induk menggunakan sistem resirkulasi yaitu 69.320 buah telur dan hatching rate 49,88% sedangkan tanpa resirkulasi merupakan 47.591 butir telur dan daya tetas telur 31,55 %. Persentase tingkat kelangsungan hidup menggunakan sistem resirkulasi pada induk jantan merupakan 52,09% dan betina 48,64% sedangkan buat pemeliharaan tanpa resirkulasi dalam induk jantan adalah 33,23% dan betina 27,56 %.

Praktis diterapkan dalam sistem bisnis kelautam & perikanan ??Sistem resirkulasi ini gampang diterapkan dalam usaha perikanan budidaya

?Sistem ini dapat diterima oleh pelaku usaha perbenihan udang vanamei.

? Dari segi ekonomi, sistem resirkalasi ini lebih menguntungkan baik untuk penggunaannya/pengaplikasiannya maupun buat pembuatannya.

? Dari segi teknis, sistem resirkulasi dapat berfungsi menggunakan baik & dapat mereduksi kandungan bakteri pada media air pemeliharaan.

Selama pemeliharaan induk, dilakukan pengukuran kandungan bakteri Vibrio sp, Aeromonas sp & Total Bakteri, dan diperoleh output sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengukuran Vibrio sp, Aeromonas sp, dan Total Bakteri dalam

Air Pemeliharaan Induk Selama Proses Resirkulasi

Total bakteri pada asal air yang akan dugunakan buat bak induk (inlet) 5,dua.103 cfu/mililiter akan meningkat sebagai 1,6.105 cfu/mlsetelah dipakai dalam bak induk., demikian juga pada bakteri Vibrio sp dan Aeromonas sp. Kandungan bakteri pada air di outlet semakin tinggi tetapi perlahan menurun sesudah melewati 3 tahapan penyaringan yang dilakukan pada proses resirkulasi. Kandungan bakteri dalam air media sehabis penyaringan fisik dan ultraviolet lebih rendah dari pada air awal (inlet) & outlet media pemeliharaan dimana kandungan Vibrio sp dalam outlet merupakan 6,tiga.103 setalah tahap III merupakan lima,0.101, Aeromonas sp merupakan 9,7.102 selesainya tahap III adalah 8,6.101 & total bakteri adalah 1,6.105 setelah tahap III adalah 9,7. 102. Dari hasil pengukuran bakteri pada air media pemelihaan induk menggunakan sistem resirkulasi menggunakan menggunakan penyaringan fisik ganda & ultraviolet, mampu mengurangi bakteri alam air media. Untuk lebih jelasnya dapat dipandang pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Kandungan Bakteri dalam Air Media Pemeliharaan Induk

Jumlah dan daya tetas telur pada pemeliharaan induk dengan menggunakan sistem resirkulasi lebih akbar berdasarkan pada pemeliharaan induk tanpa resirkulasi. Pada sistem resirkulasi jumlah telur 69. 320 buah dan menetas (hatching rate) 49,88% sedangkan yang tanpa resirkulasi jumlah telur 47.591 menetas 31,55%. Rendahnya jumlah telur yg didapatkan dan jua daya tetasnya utamanya disebabkan kualitas air tidak stabil terutama seringkali terjadi fluktuasi perubahan suhu dampak berdasarkan pemasukan air dari luar sistem

Tabel 2. Hasil Pengukuran Jumlah dan Daya Tetas Telur

Gambar 2. Grafik Tingkat Kelangsungan Hidup Induk

Vannamei selama Pemeliharaan

Pada sistem resirkulasi sintasan induk jantan adalah 52,09% & betina 48,64% sedangkan buat pemeliharaan tanpa resirkulasi sintasan dalam induk jantan adalah 33,23% dan betina 27,56% . Tingkat kelangsungan hidup pada pemeliharaan induk menggunakan sistem resirkulasi lebih tinggi dibandingkan tanpa resirkulasi baik dalam induk jantan juga betina. Sintasan induk betina lebih rendah dari pada induk jantan baik pada sistem resirkulasi maupun sistem mengalir. Hal ini dampak berdasarkan adanya perlakuan ablasi yang kurang paripurna dalam induk betina sebagai akibatnya berakibat kematian.

Parameter kualitas air masih sangat layak buat kehidupan induk udang vaname & buat bereproduksi.

Tabel 3. Parameter Kualitas Air Selama Pemeliharaan Induk (Litopenaeus vannamei) dalam Sistem Resirkulasi. Dari segi infrastruktur, sistem rsirkulasi ini memiliki bentuk dan desain yg lebih baik & layak dari sistem lainnya yg penggunaannya dapat diadaptasi menggunakan kebutuhan.

Ramah lingkungan

Dengan adanya sistem resirkulasi pada pemeliharaan induk vannamei, lebih ramah lingkungan karena : 1. Tidak perlu melakukan pergantian air setiap harinya sebagai akibatnya buangan limbah menjadi pencemar lingkungan dapat di kontrol dua.Dengan penggunaan penyaring dengan ultraviolet dalam sistem resirkulasi ini, penggunaan bahan kimia dan obat-obatan pada mereduksi bakteri & mikroorganisme yang menghipnotis air media pemeliharaan ikan, bisa dikurangi.

LOKASI PENELITIAN/DAERAH REKOMENDASI

Unit rancang bangun & unit pembenihan udang windu dan vannamei pada Balai Budidaya Air Payau Takalar, Desa Bontoloe Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Kegiatan pembuatan dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember tahun 2006, tetapi pengkajian, pengembangan dan penerapan dilakukan sampai waktu ini/kini dengan memakai biota perikanan lainnya. Lokasi daerah yg direkomendasikan buat penerapan teknologi sistem resirkulasi dalam pemeliharaan induk vannamei, pada dasarnya bisa dipakai pada seluruh kegiatan yg menginginkan penghematan air & memperoleh air yang bebas mikroorganisme dan bakteri yg merugikan baik buat kegiatan pemeliharaan ikan baik air laut maupun tawar.

KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF

Kandungan bakteri akan tinggi tetapi telah dipasangkan sistem penyaringan air menggunakan ultraviolet.

KELAYAKAN FINANSIAL

Tabel 3. Rincian Biaya yg diharapkan dalam pembuatan sistem resirkulasi.

? Untuk pembuatan plafon membutuhkan dana Rp 10.380.000,00.

? Pembelian AC 1 PK sebanyak dua butir @ Rp tiga.800.000,00 sebanyak Rp 7.600.000,00

? Pembuatan sistem resirkulasi (pembuatan tower, pemasangan filter fisik, pembuatan outlet, pembuatan instalasi pipa, pembuatan UV) membutuhkan dana Rp 11.210.000,00.

?Total dana yang diperlukan adalah Rp 29.190.000,00

?Pembelian Chiller protesis impor dipasaran 1 paket (harga minimal) adalah Rp 50.000.000,00

? Keuntungan yg diperoleh dengan penerapan sistem resirkulasi merupakan: = Rp 50.000.000,00 - 29.190.000,00 = Rp 20.810.000,00 Jadi total laba yg diperoleh menggunakan perapan sistem resisrkulasi adalah: Rp 20.810.000,00 Dari output yang diperloleh pada Aplikasi Sistem Resirkulasi dalam Pemeliharaan Induk Vannamei berdasarkan segi kelayakan finansial, dapat dikatakan memberikan hasil yang menguntungkan buat diterapkan lantaran bisa mengurangi pengguanaan air, baik dari segi pelestarian lingkungan juga output produksi.

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

Tingkat komponen yang dipakai dalam kegiatan perekayasaan 90% produk dalam negeri dan 10 % menurut luar negeri, dimana semua bahan & alat-alat yang dipakai dalam perekayasaan tersedia setiap ketika dibutuhkan.

Sumber:

Faridah S., Syam S., & Haruna. 2013. Teknologi Sistem Resirkulasi Untuk Pemeliharaan Induk Udang Vannamei (litopenaeus Vannamei). Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan & Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: