Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Alternati buat mencegah kepunahan ikan baung di alam bebas dan menaikkan pendapatan petani ikan, melalui aktivitas budidaya, budidaya ikan baung dapat menggunakan karamba atau di kolam. Ketersedian benih yang cukup dan bermutu, selain buat keperluan budidaya, dapat jua buat restoking pada perairan generik, sebagai akibatnya ketersediaan ikan tersebut tetap lestari.. Untuk itu, perlu adanya upaya pembenihan diantaranya melalui teknik pemijahan ikan menggunakan sistem rangsangan hormon.

Hasil benih menurut pembenihan ternyata belum juga memenuhi kebutuhan buat pembenihan atau pembesaran. Usaha pembenihan dan pembesaran ikan baung masih mengalami banyak sekali kendala, sebagai akibatnya keterangan mengenai teknologi budidaya & pencegahan hama penyakitnya sangat dibutuhkan.

Taksonomi

Ikan baung diklasifikasikan ke pada :

Phylum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub?Kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub?Ordo : Siluroidae

Famili : Bagridae

Genus : Macrones

Spesies : Macrones nemurus CV (Saanin, 1968)

Menurut Imaki et al. (1978), ikan baung dimasukkan pada Genus Mystus dengan spesies Mystus nemurus CV.

Marfologi

Ikan baung mempunyai bentuk tubuh panjang, licin, & nir bersisik; kepalanya kasar & depres menggunakan tiga pasang sungut pada sekeliling verbal dan dekat ubang pernafasan, sedangkan panjang sungut rahang atas hamper mencapai sirip dubur. Pada sirip dada & sirip punggung, masing-masing masih ada duri patil. Ikan baung memiliki sirip lemak (adipose fin) di belakang sirip pungung. Sirip ekor berpingiran tegak & ujung ekor bagian atas memanjang menyerupai bentuk sungut. Bagian atas ketua dan badan berwarna coklat kehitam-hitaman hingga pertengahan sisi badan & memutih kearah bagian bawah. Panjang tubuh sanggup mencapai 50 centimeter (Webber dande Beaufort,1965 & Tang 2000).

Habitat

Ikan baung banyak hidup pada perairan tawar, seperti sungai dan danau, jua terdapat di perairan payau muara sungai. Ikan baung menyukai loka-tempat yang tersembunyi dan nir aktif keluar berkisar antara 26-30?C, pH berkisar antara 4 ? 9, kandungan oksigin terlarut optimal lima-6 ppm.

Pola Pertumbuhan

Pertumbuhan ikan baung merupakan allomtrik. Pertambahan berat lebih cepat menurut dalam pertambahan panjang badan. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, pertumbuhan ikan baung jantan berpola isometrik, dimana pertambahan berat sebanding dengan pertambahan panjang badan. Dengan demikian , factor makanan memegang peranan yg sangat krusial. Jika ikan baung semakin banyak menerima kuliner, maka pertumbuhan beratnya semakin tinggi. Karena itu ikan baung ukuran besar cenderung militan mencari makan sebagai akibatnya pertumbuhannya berpola allometrik. Factor lain yang mensugesti pertumbuhan ikan baung adalah kematangan gonad. Ikan baung betina memiliki pola pertumbuhan allometrik. Hamper 77% ikan baung betina mengandung telur sehingga berat telur tersebut menghipnotis pola pertumbuhannya. Hal ini juga mengakibatkan pola pertumbuhan ikan baung (jantan dan betina ) berpola allometrik.

Kebiasaan Makan

Pada umumnya ikan memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang tinggi terhadap makanan & pemanfaatan kuliner yang terserdia disuatu perairan. Dengan mengetahui kebiasaan makan ikan, maka kita bisa mengetahui interaksi ekologi organisme pada suatu perairan, misal bentuk-bentuk pemangsaan persaiangan makanan dan rantai makanan. Beberapa penelitian mengambarkan bahwa ikan baung termasuk jenis ikan karnivora menggunakan susunan makanan terdiri atas ikan, insekta,udang, annelida, nematoda, detritus, sisa-sisa flora, atau organik lainnya. Makanan utama ikan baung dewasa terdiri atas ikan dan insekta, sedangkan kuliner primer anakan ikan baung hanya berupa insekta. Djajadiredja et al .(1977) mengemukakan bahwa ikan baung termasuk jenis ikan omnivora menggunakan makanan terdiri atas Dari komposisi organisme yg dijumpai dalam isi lambung ikan baung ternyata bahwa ikan initergolong jenis ikan pemakan segala (hewan pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan) dengan kesamaan dalam jenis insekta air & ikan ini mengarah kepemakan daging (karnivora).

Pemijahan/Penyuntikan

Pemijahan baung dilakukan secara protesis (penyuntikan) atau semi alami. Induk ikan baung betina dan jantan yang telah diseleksi dan disimpan pada wadah yang terpisah. Untuk penyuntikan ikan dalam pemijahan digunakan hormon ovaprim menggunakan dosis 0,6-0,9 ml/kg betina dan jantan 0,5 mililiter/kg. Penyuntikan dilakukan dua kali, yakni penyuntikan pertama ? Bagian dan suntikan ke 2 ? Bagian, interfal waktu penyutikan pertama & ke 2 antara 6-12 jam. Induk betina yang sudah ovulasi lebih kurang 6-8 jam setelah penyuntikan ke 2, dilakukan striping (pengurutan telur). Untuk mendapatkan sperma, ikan jantan dibedah, lalu testis dicuci/dibersihkan dari darah dan lemak yg melakat. Selanjutnya sperma dilarutkan pada larutan NaCl 0,9% sebesar 1/2 bagian. Bilaterlalu pekat, tmabahkan NaCl sampai larutan berwarna putih susu agak encer. Campurkan sperma sedikit-sedikit kedalam telur aduk menggunakan rata.

Pemeliharaan Larva

Telur yg telah menetas dipanen larva yang dihasilkan dipindahkan ke dalam akuarium pemeliharaan larva. Faktor krusial pada penebaran atau pemeliharaan merupakan padat penebaran, padat penebaran buat larva ikan baung berkisar antara 10-20 ekor/liter air. Penebaran larva dilakukan 1-lima hari sesudah pengisian air dalam wadah pemeliharaan.Hal ini dimaksudkan buat menginkubasi air sehingga dapat memotong siklus hayati organisme patogen yg mungkin masih ada pada media itu.

Larva ikan baung berumur 1-lima hari bisa diberi pakan berupa Artemia salina atau Moina sp, dengan kepadatan 1-2 ekor/mililiter. Pada waktu berumur 3-8 hari, larva ikan baung sudah dapat dibericincangan cacing Tubifex sp dan Daphnia sp. Ketika umur ikan baung 7/8 hari larva ikan baung dibrikan pakan cacing Tubifex sp. Sebanyak 10 mg/ekor. Pemeliharaan ini selama kurang lebih 14 hari.

Pendederan

Pendederan benih baung adalah salah satu termin kegiatan pembenihan buat menerima benih baung yg siap dibesarkan. Pendederan benih baung biasanya dilakukan pada bak atau kolam pendederan. Persiapan kolam, pemupukan juga pemeliharaan benih baung selama pada kolam pendederan, sama seperti yang biasa dilakukan buat pendederan jenis ? Jenis ikan Benih ditebar pada pagi atau sore hari dengan kepadatan 100 ekor/m?. Pakan diberikan setiap hari berupa tepung pellet sebesar 0,75gr/1000 ekor. Lama pemeliharaan benih selama 1 bulan atau telah mencapai berat 10-20 gram. Ikan yg dibudidayakan acapkali mengalami serangan penyakit. Penyakit dapat berkembang akibat bermacam-macam faktor diantaranya stress berat pengangkutan, kekurangan pakan, perubahan sifat fisik kimia air, serta epidemi menurut suatu penyakit. Sebenarnya, ikan memiliki kekebalan terhadap agresi hama & penyakit selama berada pada kondisi lingkungan yang baik & nir ada faktor-faktor pada atas yang memperlemah badannya.

Tanda-tanda Umum Ikan Sakit

Serangan penyakit seringkali tiba mendadak. Untuk itu, tanda-tanda awal yang tampak perlu dideteksi agar perkara lebih lanjut dapat ditangani menggunakan segera. Setelah gejalanya diketahui, selanjutnya dilakukan diagnosa buat mengetahui faktor penyebabnya, lalu dilakukan tindakan pengobatan dengan jenis obat & takaran yang sempurna. Untuk itu, pertanda ?Indikasi ini dia perlu dipahami.

Tingkah laku

Ikan yg sakit bisanya menerangkan tingkah laris menyimpang, contohnya menggosok-gosokkan badanya dalam benda-benda misalnya batu, tumbuhan liar, atau piunggiran pematang /dinding akuarium. Pada masalah lain iakn kehilangan keseimbangan sebagai akibatnya gerakan tidak terkontrol. Pada akhirnya ikan membisu didasar dengan kedua sirip dada terbuka atau sekali-kali muncul kepermukaan air misalnya menggantung. Ada juga ikan yg sakit membuka kedua tutup insangnya lebih lebar menurut umumnya, frekuensi pernafasannya meningkat, & tampak terengah-engah & lamakelamaan ikan kurang nafsu makan.

Kelainan rona tubuh

Jika tubuh ikan berubah sebagai pucat perlu dicurigai, barangkali sudah ditempeli parasit eksklusif. Namun ,perubahan rona tubuh itu pula bisa disebabkan oleh syarat terkejut karena terjadi pergantian intensitas cahaya dari gelap keterang. Apabila hal itu terjadi, umumnya warna ikan pulang normal dalam saat yg nir terlalu usang. Perubahan warna tubuh juga tak jarang terjadi jika ikan pada keadaan takut atau seaat sesudah memijah (ikan betina). Berdasarkan hal itu ,perubahan warna tubuh ikan bisa ditimbulkan oleh agresi parasit ataupun oleh faktor diluar penyakit. Kelainan warna dapat dipercaya menjadi tanda-tanda menurut suatu penyakit bila nir ada penyebab lain misalnya takut, terkejut, atau habis memijah. Perubahan rona yang ditimbulkan oelh penyakit umumnya bersifat tetap (berlangsung usang).

Produksi lendir

Ikan sakit sering kali memproduksi lendir berlebihan. Hal ini jelas terlihat dalam ikan yg berwarna gelap. Sebaliknya, kelebihan lendir itu relatif sulit duketahui dalam ikan yg berwarna terperinci karena rona lendir itu bening sampai keabu-abuan. Produksi lendir yang hiperbola umumnya disebabkab oleh parasit yg menyerang bagian kulit. Banyaknya lendie tergantung pada intensitas serangan.

Kelainan bentuk organ

Serangan parasit tertentu akan menimbulkan kelainan dalam bagian tubuh ikan, misalnya berupa bintik-bintik putih pada sirip, sisik, maupun pada bagian lain. Kelainan bentuk jua bisa terjadi dalam perbatasan 2 keping tutup insang trdapat tonjolan atau bengkak. Jika serangan sangat hebat, akan terjadi infeksi yg parah sebagai akibatnya tonjolan itu menyebar keseluruh bagian tubuh misalnya insang, mta, dan bahgian ketua. Bagian kulit, termasuk juga otot, tak luput menurut resiko terkena agresi parasit yang menyebabkan bintik-bintik merah atau memberitahuakn tanda-tanda adanya semacam tumor pada kulit.

Faktor syarat

Tedapat korelasi antara bobot seekor ikan menggunakan panjangnya dikaitkan dengan syarat kesehatan ikan yg bersangkutan. Bila perbandingan berat dan panjang ikan tidak seimbang dalam arti hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan angka indeks faktor kondisi ikan sehat maka ikan tersebut mengkategorikan menderita sakit.

Penyebab Ikan Sakit

Ikan nir sehat dapat juga diakibatkan oelh kondisi lingkungan seperti sifat fisika & kimia air yng tidak cocok bagi ikan atau lantaran pakan yg nir cocok.

Kondisi pH

Kondisi pH yang sangat rendah (sangat asam) atau sebaliknya terlalu tinggi (sangat basa) bisa mengganggu kehidupan dan kesehatan ikan. Setiap jenis ikan memberitahuakn respon tidak sama terhadap fluktuasi perubahan pH, dan pengaruh yg ditimbulkannya bermacam-macam. Oleh karena itu, pengukuran pH buat mengetahui pola perkembangannya perlu dilakukan agar kesehatan ikan selalu terpantau.

Kekurangan oksigen

Gejala generik ikan yang kekurangan oksigen akan terlihat setres.Ikan sering ada kepermukaan air mengambil oksigen menurut udara bebas dan berenang terhentak-hentak. Beberapa hal yang menjadi penyebab antara lain padat penebaran yg terelalu tinggi, suhu tinggi, kurang ayau tidak ada tanaman air sama sekali, kurang sinar mentari , dan tertimbunya bahan organik sari residu pakan ataupun tananman air yang mangkat . Konsentrasi oksigen terlarut pada wadah budidaya yang sangat rendah menyebabkan ikan gampang terserang penyakit & parasit, kadang-kadang tidak mau makan, & tidak bisa berkembang dengan baik dalam konsentrasi oksigen kurang berdasarkan 4ppm (4 mg/liter).

Keracunan

Akibat keracunan umumnya fatal karena kematian yg terjadi secara massal/serentak dan berlangsung cepat. Penyebab keracunan umumnya berasal berdasarkan pakan yg busuk atau adanya gas beracun misalnya gas rawa, amoniak, dan asam belerang.

Pakan jelek

Pakan dapat menyebabkan kerugian apabila menjadi asal infeksi penyakit, terutama jika komposisi gizinya jelek, contohnya kekurangan vitamin atau mengandung bahan yang busuk dan beracun. Kualitas pakan yg tidak baik seracara hadiah ayng kurang tepat akan memacu peradangan yg serius dalam saluran pencernaan sebagai akibatnya perut ikan terlihat membengkak dan terjadi pendarahan.

Perubahan suhu

Perubahan suhu yang menddak mengakibatkan ikan mengalami shock dan menderita setres. Nafsu makan ikan berkurang sejalan dengan penurunan suhu. Jika penurunannya akbar & drastis ikan akan berhenti makan, pertumbuhannya lambat, bahkan terhambat. Sebaliknya,jika terjadi kenaikan suhu yg ekstrim, ikan menjadi sulit bernafas. Apabila ini berlangsung lama , ikan menjadi sangat rentan terhadap serangan penyakit dan parasit.

Upaya Pencegahan

Ada pepatah antik yg sangat populer yg mengungkapkan bahwa mwncegah lebih baik menurut dalam mengobati. Tindakan pencegahan bertujuan buat mencegah masuknya wabah penyakit kedalam wadah budidaya ikan, untuk mencegah melusnya wilayah yang terkena penyakit, dan buat mengurangi kerugian produksi ikan akibat timbulnya penyakit. Sanitasi Kolam

Sanitasi kolam dilaksanakan melalui pengeringan, penjemuran, & pengapuran bak/kolam menggunakan kepur tembok Ca (OH)dua sebanyak 200g/m? Yg ditebar merata pada permukaan tanah dasar kolam. Kondisi ini dibiarkan selama 7-10 hari, selesainya itu baru kolam diairi dansiap ditebar ikan. Bisa juga menggunak kalium permanganat (PK) yang ditebar pada kolam berair sebanyak 10-20 g/m3 air dan dibiarkan selama 1 jam. Ikan dimasukan selesainya air berubah normal balik lantaran adanya pergantian air.

Sanitasi Ikan Tebaran

Ikan yang akan ditebarkan diperiksa dulu, apabila membuktikan adanya kelainan atau sakit harus dikarantina buat pengobatan. Ikan tebaran yang dianggap sehat pun wajib direndam pada larutan PK (20g/m3 air), malachyte green (40 mg/10 liter air), atau menggunakan formalin (1 cc/10 liter air) masing-masing selama 10-15 menit. Sanitasi Perlengkapan & alat-alat: Perlengkapan atau peralatan kerja sebaiknya selalu pada keadaan kudus hama yaitu dengan cara merendamnya dalam larutan PK atau larutan kaporit selama 30-60 mnt.

Menjaga Lingkungan Tempat Budidaya

Upaya perlidungan berdasarkan gangguan hama dan parasit ikan adalah dengan menjaga lingkungan budidaya & perairan. Pematang kolam dibersihkan berdasarkan tumbuhan liar yg sering sebagai loka persembunyian hewan darat seperti ular & kodok. Pohon yang rindang dikurangi agar tidak mengurangi masuknya sinar matahari. Setiap kolam/bak diusahakan menerima pemasukan air yang baru dan segar. Selain itu, bahan-bahan organik misalnya sampah yg memungkinkan masuk kewadah budidaya dikurangi.

Penyakit yg Umum Menyerang Baung

Penyakit parasit

Parasit adalah fauna atau tumbuh-flora yg menggantungkan hidupnya dalam inangnya. Penyakit yan asal menurut bakteri, fungi, protozoa, ataupun cacing.

Penyakit yg diakibatkan oleh Bakteri

Penyakit yg diakibatkan sang bakteri diklaim penyakit bakterial. Penyakit ini secara umum ditandai dengan adanya luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan, seperti bisul berisi cairan, sirip mengalami pembusukan sebagai akibatnya rusak, insang pucat dan rusak, perut mengalami pembengkakan, dan kadang-kadang ekor ikan putus. Jenis bakteri yang menyerang ikan air tawar, terutama lele dan baung merupakan bakteri Aeromonas hydrophyla. Bakteri ini dapat mengakibatkan penyakit jika kondisi lingkungan ataupun ikan itu sendiri menjadi jelek. Pencegahan penyakit bakterial dapat dilakukan dengan memakai oat-obatan seperti Malacheet Green. Malacheet Green berupa serbuk hijau yg biasa dibeli pada apotik atau toko-toko obat. Doseis yg digunakan adalah 1-15mg/liter. Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green selama ?10-15 menit.

Penyakit yg diakibatkan sang fungi

Ikan yg terjangkit fungi ditandai dengan kulit ikan yang ditumbuhi benang-benang halus misalnya kapas berwarna putih kecoklat-colkatan. Jenis jamur yang acapkali menyerang ikan air tawar (misalnya catfish) adalah fungi Aphanomyces (menyerang bagian dalan tubuh) & Saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh)

Pencegahan & pengobatan penyakit ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersiahan media pemeliharaan dan menghindari perlakuan yg dapat menimbulkan luka dalam ikan. Ikan yg terserabg penyakit fungi dicelupkan ke pada larutan Malacheet Green dosis 60 g/m? Selama 15 mnt, atau menggunakan takaran dua-tiga gr/m?Air selama 1 jam atau dicelupkan dalam larutan formalin (kadar 10%) menggunakan dosis 1,lima-dua cc/liter air selama 15 mnt.

Penyakit yg disebabkan oleh Protozoa

Penyakit yg paling seringkali dijumpai dalam larva merupakan penyakit bintik putih (whate spot). Penyakit ini ditimbulkan oleh parasit berdasarkan jenis Ichthyophthirius multifilis. Penyakit ini nerusak sel-sel lendir ikan & dapat menyebabkan pendarahan yg tak jarang terlihat dalam sirip & insang ikan.

Pencegahan penyakait Ichthyophthirius multifilis dapat dilakuka menggunakan membentuk suasana kesejukan & kesehatan bagi ikan menggunakan mengusahakan kualiatas air tetap dalam kondisi optimal yang disertai anugerah pakan yg baik. Pengobatan atau pemberantasan penyakit ini dapat dilakukan dengan: ? Ikan yang sakit direndam dalam larutan garam dapur (NaCI) dosis 10-15 g/liter air selama 20 mnt atau 25g/liter selama 10-15 mnt. ? Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green 0,05 mg/liter air selama tiga-4 hari atau 0.15 mg/liter. ? Suhu air pemeliharaan ditingkatkan sebagai 30?C dan setiap hari diganti air 50%. ? Ikan yg sakit direndam dalamacriflavine (hydrochlrida) dosis 10mg/liter air.

Penyakit yang diakibatkan sang Lernea

Parasit Lernea merupakan parasit yg melekat pada bagian luar tubuh ikan. Parasit ini dapat mengakibatkan luka-luka sebagai akibatnya menjadi jalan masuk nagi bakteri, fungi, atau virus. Timbulnya Lernia ini disebabkan sang banyaknya bahan organik berupa sampah, sisa makanan dan sisa pemupukan, pengairan kolam yang tidak mengalir, suhu yg relatif tinggi,atau padat penebaran yang tinggi. Gejala-tanda-tanda yg terserang penyakit Lernea adalah pada bagian badan, sirip, & mata ditemukan parasit yang melekat. Ikan yang terserang penyakit ini pula tak jarang mengalami luka-luka atau radang dalam loka melekatnya parasit. Pencegahan penyakit Lernea bisa dilakukan menggunakan menyaring air terlebig dahulu sebelum dimasukan ke wadah budidaya. Ikan yang sakit direndam dlm larutan PK (Kalium Permangana = KMn04) dosis 20-25mg/liter air selama 2-3 jam. Pengendalian penyakit bisa juga dilakukan menggunakan perendaman ikan dalam larutan formalin 10% menggunakan dosis 250 mililiter/m? Air selama 10-15 mnt & diulangi 2-3 kali pada selang ketika dua-3 hari.

Penyakit yang diakibatkan sang Argulus

Argulus hayati dengan cara menghisap darah ikan. Kutu ikan ini bisa berpindah-pindah dari satu ekor ikan ke ikan yg lain. Tanda-indikasi ikan yg terjangkit acapkali mangkat lantaran disengat dan dihisap darahnya. Gerakan ikan menjadi lambat & pada badan kadang-kadang masih ada bintik merah. Pencegahan kutu ikan dapat dilakukan menggunakan pengeringan kolam secara berkala, sambil mengolah tanah, memupuk, mengapur kolam buat menetapkan telur-telur Argulus, serta pergantian air kolam sesering mungkin.

Penyakit yg diakibatkan oleh Gyrodactylus dan Dactylogyrus Gyrodactylus dan Dactylogyrus merupakan homogen cacing sangat mini yang hidup sebagai parasit ikan danmerusak insang serta kulit luar ikan. Insang yg diserang Gyrodactylus dan Dactylogyrus sebagai luka, kemudian ada pendarahan akibat pernafasan ikan terganggu. Kulit ikan yg terserang sebagai berlendir banyak. Pengobatan terhadap ikan yg terserang dapat dilakukan menggunakan memakai larutan formalin 25mg/liter air.

Gejala Serangan dan Pengendalian Penyakit

1 Bakteri

Aeromonas hydrophyla Luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan,bisul berisi cairan,sirip rusak,insang pucat/ rusak, perut bengkak, ekor ikan rusak kadang-kadang putus. Malacheet Green,takaran 1-15 mg/ltr. Ikan yg sakit direndam selama 10-15 mnt. Pengobatan dilakukan 3kali berturut-turut dengan jarak. Cangkang mahkota tuhan 50 iris, daun sirih 10 lembar,direbus dalam 3 gelas air sebagai 1 gelas buat Serangan yg ringan dalam selaput lendir menyebabkan ikan gatal-gatal dengan karakteristik ikan menggosokkan badan pada wadah budidaya. 2-3 hari. 50 liter air.

2 Protozoa (white sport)

Ichthyopthyrius multifilis

Merusak sel-sel lendir ikan & bisa mengakibatkan pendarahan tak jarang terlihat pada sirip dan insang. Ikan yang sakit direndam pada larutan garam dapur (NaCI) dosis 10-15gr/ltr air selama 20menit atau 25gr/ltr selama 10-15menit. Direndam dalam larutan Malacheet Green takaran 0,05mg/ltr selama tiga-4 hari Cangkang mahkota yang kuasa 50 iris, daun ketapang lima lembar. Bahan direbus dalam tiga gelas air ,menjadi 1 gelas buat 50 liter air.

Tiga Jamur Aphanomyces (menyerang pada tubuh) Saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh) Pada kulit ikan ditumbuhi benang-benang halus misalnya kapas berwarna putih atau putih kecoklat-coklatan. Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green dosis 60gr/m? Selama 15 menit atau dalam larutan formalin (kadar 10%) dosis 1,5-2cc/tlr air selama 15 mnt. Mahkota yang kuasa 50 iris, 10 lembar daun sirih, panaskan pada tiga gelas air sebagai 1 gelas, tambahkan alkohol 70% sebanyak10 cc. Untuk peremdaman atau diteteskan pada luka.

4 Lernia Pada badan ikan ditemukan parasit yg melekat misalnya cacing,ikan yang terserang mengalami luka-luka atau radang pada Ikan yang sakit direndam dalam larutan PK dosis 20-25mr/ltr selama 2-3 jam, atau larutan formalin Daun ketapang 5 lembar direbus dengan air secukupnya Tempat menempelnya parasit. Bila parasitnya dijabut akan terlihat bekas lubang pada tubuh ikan , sehingga ikan mudah terkena infeksi kedua oleh virus, bakteri, atau jamur. 10% takaran 250ml/ m? Selama 10-15 mnt diulang dua-tiga kali dalam selang waktu 2-3 hari. Cc alkohol 70%. Untuk perendaman atau diteteskan pada badan ikan yang terkena learnea.

Lima Argulus Ikan menjadi kurus sehingga mengakibatkan kematian karana darah habis dihisap oleh argulus, gerakan ikan menjadi lamban. Ikan direndam pada larutan garan dapur dosis 20g/ltr selama lima mnt Rebus 50 iris cangkang mahkota ilahi pada tiga gelas air menjadi 1 gelas buat 50 liter air.

6 Cacing Gyrodactylus & Dactylogyrus Timbul luka-luka sehingga terjadi pendarahan dampak pernafasan terganggu,kulit ikan menjadi Ikan direndam pada larutan formalin 25 ml/ltr selama 10-15menit. 30gr biji pinang yg telah halus direbus sesudah Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) Kandungan butir mahkota ilahi terdiri dari golongan alkanoid, tanin, flavonoid, saponin, lignan, minyak asiri, dan sterol. Senyawa ligna baru baru yang masih ada dalam ekstrak daging butir mahkota yang kuasa berfungsi menjadi antikanker dan antioksidan.

Daun sirih (Piper betel linn)

Sirih menjadi antiseptik mengandung 2 jenis phenol, betel-phenol (chvibetol) dan chavicol yang sifat antiseptiknya 5 kali lebih efektif dibandingkan menggunakan feno; biasa.

Biji pinang

Biji mengandung 0,tiga-0,6 alkaloid, arekain, guvakin. Red tannin 15%,lemak 14%,kanji & resin

DAFTAR PUSTAKA

Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi Jl. Salabintana 17, Tlp (0266) 225211 Fax.(0266)225240 Email: bbats@telkom.Net

Daelami Deden A.S. Usaha Pembenihan Ikan Hisa Air Tawar, Jakarta, Penebar Swadaya, 2001.

Harmanto Ning, Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan Dengan Mahkota Dewa, Jakarta, Penebar Swadaya, 2004.

https://www.google.com/search?q=ikan+baung&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&bvm=bv.45645796,d.aGc&biw=1137&bih=513&um=1&ie=UTF-8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=Z-d5UZqtK4WBiQeAxoHIDQ#imgrc=AIglAyEwpbCgCM%3A%3BI0E4eNUPOBf3IM%3Bhttp%253A%252F%252Fadearisandi.files.wordpress.com%252F2011%252F04%252Fgambar-ikan-baung-sungai.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fadearisandi.wordpress.com%252F2011%252F04%252F27%252Fcrispy-kryptopterus%252F%3B575%3B355

Syofan dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Baung Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Tang, U.M. Teknik Budidaya Ikan Baung, Kanisius, 2003.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: