Penyakit rumput bahari bisa didefinisikan sebagai suatu gangguan fungsi atau terjadinya perubahan anatomi atau struktur yg normal, seperti terjadinya perubahan dalam laju pertumbuhan, rona dan bentuk. Yang dalam akhirnya berpengaruh dalam tingkat produktivitas output. Terjadinya penyakit umumnya disebabkan sang hubungan antara faktor lingkungan (suhu, kecerahan, salinitas dan lain-lain) dengan jasad patogen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa timbulnya penyakit dimulai berdasarkan adanya penurunan/perubahan lingkungan.
Dengan semakin berkembangnya bisnis budidaya rumput bahari pada Indonesia segala pertarungan dan kendala mungkin terjadi terutama terhadap kemungkinan serangan hama & penyakit pada tumbuhan rumput bahari jua perlu diperhatikan.Oleh karena itu perlu diketahui jenis hama dan penyakit yang menyerang rumput bahari serta berapa akbar pengaruhnya terhadap produksi, sebagai akibatnya dapat diambil langkah-langkah penaggulangannya atau paling nir dapat memperkecil kerugian. Data mengenai efek panyakit terhadap produksi budidaya rumput laut masih sangat terbatas. Walaupun demikian hal ini telah cukup digunakan menjadi bukti awal pada mendefinisikan konsep tentang penyakit pada flora rumput laut.
TAKSONOMI
Taksonomi menurut Euchema cottoni Lin dapat dikalsifikasikan sebagai berikut :
Phylum : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Sub Kelas : Florideophycidae
Ordo : Gigartinales
Famili : Soliericeae
Genus : Euchema
Spesies : Euchema cottoni Lin (Kappapphycus alvarezii)
MORFOLOGI Rumput laut merupakan ganggang yang berukuran akbar atau macro algae yang merupakan tanaman tingkat rendah dan termasuk kedalam divisio thallophyta. Morfologi flora ini hanya terdiri menurut thallus, tidak mempunyai akar, batang & daun sejati. Fungsi dari ketiga tersebut digantikan oleh thallus. Euchema cottoni Lin memiliki morfologi thallus yg tegak lurus, silendris menggunakan 2 sisi yang tidak sama lebarnya. Terdapat tonjolan-tonjolan (nodule) & duri (spine), thallus terbentuk silendris atau pipih, bercabang-cabang tidak teratur, warna hijau kemerahan bila hidup & bila kemarau berwarna kuning kecoklatan.
C. DAERAH PENYEBARANNYA
Rumput laut pertama kali ditemukan hidup bukan secara almi bukan hasil budidaya & hidup beredar pada perairan sesuai lingkungan yang dibutuhkannya. Daerah penyebaran rumput laut secara alami bisa dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Daerah Penyebaran Rumput Laut Secara Potensial
REPRODUKSI
1. Reproduksi Generatif
Rumput laut dapat berkembang secara generatif atau secara kawin. Pada insiden perbanyakan secara generatif rumput laut yang diploid membentuk spora yang haploid spora ini kemudian menjadi dua jenis rumput bahari yaitu jantan & betina yang masing-masing haploid yang tidak memiliki alat mobilitas. Selanjutnya rumput laut jantan akan menghasilkan sperma dan betina membentuk sel telur. Jika syarat lingkungan memenuhi kondisi akan menghasilkan perkawinan menggunakan terbentuknya zigot yg akan tumbuh sebagai flora rumput bahari.
2. Reproduksi Vegetatif
Proses perbanyakan secara vegetatif berlangsung tanpa melalui perkawinan, setiap bagian rumput laut yang dipotong akan tumbuh menjadi rumput laut belia yang mempunyai sifat seperti induknya, atau perkembangbiakannya mampu dilakukan menggunakan cara stek Dari cabang-cabang rumput bahari menggunakan syarat potongan rumput bahari tersebut merupakan thallus yg muda, masih segar, berwarna cerah, & memiliki percabangan yang poly, nir tercampur menggunakan lumut & kotoran serta bebas berdasarkan penyakit.
PENYAKIT YANG MENYERANG RUMPUT LAUT
Tabel 2
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Tabel tiga
DAFTAR PUSTAKA
Balai Budidaya Laut Lampung, 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut. Departemen Kelautan & Perikanan, Jakarta
http://www.Republika.Co.Id/warta/nasional/generik/13/04/15/mlai46-indonesia-jadi-tuan-tempat tinggal -simposium-rumput-laut-internasional
Sulistijo, 1998. Perkembangan budidaya Rumput Laut di Indonesia, dalam WS. Atmadja dkk.
Tahang H. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Rumput Laut Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tim Penulis PS, 1999. Budidaya, pegolahan dan Pemasaran Rumput Laut, PT. Penebar Swadaya, Jakarta
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |