Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Penyakit rumput bahari bisa didefinisikan sebagai suatu gangguan fungsi atau terjadinya perubahan anatomi atau struktur yg normal, seperti terjadinya perubahan dalam laju pertumbuhan, rona dan bentuk. Yang dalam akhirnya berpengaruh dalam tingkat produktivitas output. Terjadinya penyakit umumnya disebabkan sang hubungan antara faktor lingkungan (suhu, kecerahan, salinitas dan lain-lain) dengan jasad patogen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa timbulnya penyakit dimulai berdasarkan adanya penurunan/perubahan lingkungan.

Dengan semakin berkembangnya bisnis budidaya rumput bahari pada Indonesia segala pertarungan dan kendala mungkin terjadi terutama terhadap kemungkinan serangan hama & penyakit pada tumbuhan rumput bahari jua perlu diperhatikan.Oleh karena itu perlu diketahui jenis hama dan penyakit yang menyerang rumput bahari serta berapa akbar pengaruhnya terhadap produksi, sebagai akibatnya dapat diambil langkah-langkah penaggulangannya atau paling nir dapat memperkecil kerugian. Data mengenai efek panyakit terhadap produksi budidaya rumput laut masih sangat terbatas. Walaupun demikian hal ini telah cukup digunakan menjadi bukti awal pada mendefinisikan konsep tentang penyakit pada flora rumput laut.

TAKSONOMI

Taksonomi menurut Euchema cottoni Lin dapat dikalsifikasikan sebagai berikut :

Phylum : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Sub Kelas : Florideophycidae

Ordo : Gigartinales

Famili : Soliericeae

Genus : Euchema

Spesies : Euchema cottoni Lin (Kappapphycus alvarezii)

MORFOLOGI Rumput laut merupakan ganggang yang berukuran akbar atau macro algae yang merupakan tanaman tingkat rendah dan termasuk kedalam divisio thallophyta. Morfologi flora ini hanya terdiri menurut thallus, tidak mempunyai akar, batang & daun sejati. Fungsi dari ketiga tersebut digantikan oleh thallus. Euchema cottoni Lin memiliki morfologi thallus yg tegak lurus, silendris menggunakan 2 sisi yang tidak sama lebarnya. Terdapat tonjolan-tonjolan (nodule) & duri (spine), thallus terbentuk silendris atau pipih, bercabang-cabang tidak teratur, warna hijau kemerahan bila hidup & bila kemarau berwarna kuning kecoklatan.

C. DAERAH PENYEBARANNYA

Rumput laut pertama kali ditemukan hidup bukan secara almi bukan hasil budidaya & hidup beredar pada perairan sesuai lingkungan yang dibutuhkannya. Daerah penyebaran rumput laut secara alami bisa dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Daerah Penyebaran Rumput Laut Secara Potensial

REPRODUKSI

1. Reproduksi Generatif

Rumput laut dapat berkembang secara generatif atau secara kawin. Pada insiden perbanyakan secara generatif rumput laut yang diploid membentuk spora yang haploid spora ini kemudian menjadi dua jenis rumput bahari yaitu jantan & betina yang masing-masing haploid yang tidak memiliki alat mobilitas. Selanjutnya rumput laut jantan akan menghasilkan sperma dan betina membentuk sel telur. Jika syarat lingkungan memenuhi kondisi akan menghasilkan perkawinan menggunakan terbentuknya zigot yg akan tumbuh sebagai flora rumput bahari.

2. Reproduksi Vegetatif

Proses perbanyakan secara vegetatif berlangsung tanpa melalui perkawinan, setiap bagian rumput laut yang dipotong akan tumbuh menjadi rumput laut belia yang mempunyai sifat seperti induknya, atau perkembangbiakannya mampu dilakukan menggunakan cara stek Dari cabang-cabang rumput bahari menggunakan syarat potongan rumput bahari tersebut merupakan thallus yg muda, masih segar, berwarna cerah, & memiliki percabangan yang poly, nir tercampur menggunakan lumut & kotoran serta bebas berdasarkan penyakit.

PENYAKIT YANG MENYERANG RUMPUT LAUT

Tabel 2

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Tabel tiga

DAFTAR PUSTAKA

Balai Budidaya Laut Lampung, 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut. Departemen Kelautan & Perikanan, Jakarta

http://www.Republika.Co.Id/warta/nasional/generik/13/04/15/mlai46-indonesia-jadi-tuan-tempat tinggal -simposium-rumput-laut-internasional

Sulistijo, 1998. Perkembangan budidaya Rumput Laut di Indonesia, dalam WS. Atmadja dkk.

Tahang H. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Rumput Laut Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Tim Penulis PS, 1999. Budidaya, pegolahan dan Pemasaran Rumput Laut, PT. Penebar Swadaya, Jakarta

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: