Ikan buntal air tawar (Tetraodon palembangensis) adalah salah satu spesies ikan air tawar yang unik. Keunikan ikan ini terletak pada bentuk tubuhnya yang bulat dan kemampuannya mengembung ketika menghadapi stress atau gangguan dari luar.
Ikan ini asal berdasarkan Asia khususnya Indonesia & ditemukan pada poly perairan umum pada Sumatera. Upaya domestikasi diperlukan dalam rangka pemanfaatan ikan secara berkelanjutan sehingga pengetahuan persyaratan perilaku hayati ikan pada alam menjadi panduan.
PEMELIHARAAN INDUK
Calon induk ikan buntal air tawar (Tetraodon palembangensis) yang dipelihara memiliki bobot berkisar 150 - 200 gram/inividu. Calon induk ditempatkan pada akuarium berukuran 60 x 70 x 50 cm. Di dalam akuarium ditempatkan substrat berupa batu pipih yang bertujuan sebagai tempat peletakan telur.
PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN
Calon induk ikan buntal air tawar diberi pakan berupa cacing tanah dan ikan teri. Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari secara ad libitum (sekenyangnya).
Cacing tanah dan ikan teri sebagai pakan calon induk ikan buntal air tawar |
REPRODUKSI
Reproduksi ikan buntal air tawar dilakukan melalui pemijahan. Proses pemijahan terjadi secara alamiah dalam induk yg sudah matang gonad. Penampakan morofologi pada induk yg telah matang terlihat berdasarkan bentuk tubuh yg sudah membulat. Calon induk diletakkan dalam akuarium secara berpasangan. Pada akuarium ditempatkan substrat berupa batu pipih yang bertujuan untuk tempat peletakkan telur.
Pemijahan yang dilakukan oleh buntal air tawar terjadi parsial. Dalam 1 periode, sepasang ikan bisa melakukan 4 kali proses pemijahan dengan selang waktu memijah berkisar 14 - 18 hari. Jumlah telur (fekunditas) yang dihasilkan lebih berdasarkan 1000 - 1900 butir. Derajat pembuahan tertinggi sebanyak 96% dan derajat penetasan tertinggi sebanyak 78,6%. Bentuk telur ikan buntal air tawar pipih dalam bagian bawah dan konveks di bagian atas, dengan rona bening transparan. Pada telur jua terlihat adanya lapisan minyak & umum terjadi dalam telur yg berada pada substrat.
Bentuk telur ikan buntal air tawar |
Telur yang dihasilkan dari proses pemijahan kemudian dipindahkan dari substrat dan ditempatkan pada akuarium. Persiapan wadah dilakukan dengan menyiapkan akuarium berukuran 20x40 cm dengan ketinggian air 10 - 15 cm. Air yang disiapkan terlebih dahulu ditambahkan dengan garam sebanyak 2 ppt dan diberi MB (Methylen Blue). Garam digunakan dengan tujuan mempermudah proses (lisin/luruh) cangkang telur, sedangkan MB digunakan untuk mencegah infeksi jamur.
Telur menetas pada hari ke-6 hingga 13, dengan dua cara yaitu cangkang mengalami lisis yakni cangkang robek karena gerakan ekor larva yang akan keluar, atau cangkang robek karena gerakan kepala larva yang akan keluar.
a). Larva baru menetas; b). Larva yang sudah berkembang |
Benih yang dihasilkan setelah pemeliharaan selama 15 hari ditempatkan pada wadah akuarium berukuran 60 x 70 x 50 cm dengan kepadatan 10 ekor/liter. Pada hari ke-15 hingga 30 ikan diberi Culex sp. Selanjutnya ikan dapat diberi pakan berupa cacing tanah dan ikan teri yang dicacah sesuai bukaan mulutnya.
Benih ikan buntal air tawar |
Sumber : Pembenihan ikan Buntal Air Tawar, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok
Semoga Bermanfaat...
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |