Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Perkembangan rumput laut Indonesia begitu sangat pesat. Kenaikannya setiap tahun benar-benar mengundang decak kagum. Peningkatan produksi rumput laut secara nasional setiap tahun mencapai seratus ribu lebih ton. Saat ini tidak hanya wilayah Indonesia timur saja yang membuatkan rumput laut tetapi hampir setiap daerah Indonesia mulai menggalakkan budidaya rumput laut. Rumput bahari di Indonesia dibudidayakan tidak hanya pada perairan laut tetapi bisa pula dibudidayakan di perairan payau. Ada banyak jenis rumput bahari yang beredar pada perairan wilayah Indonesia namun hanya beberapa saja yg dibudidayakan & perkembangannya cukup baik ketika dibudidayakan. Rumput bahari jenis apa saja itu?

1. Eucheuma cottonii

Rumput Laut Eucheuma cottonii merupakan jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di wilayah perairan Indonesia. Perkembangan budidayanya cukup menggembirakan. Hal ini tidak terlepas dari mudahnya membudidayakan rumput laut jenis ini dan permintaan pasar yang sangat tinggi. Sentra wilayah budidaya rumput laut jenis ini terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.

Eucheuma cottonii merupakan rumput laut penghasil karaginan yang sebagian besar hasilnya digunakan untuk bahan baku industri. Rumput laut Eucheuma cottoniidibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang digunakan untuk industri kosmetik atau farmasi.

2. Eucheuma spinosum

Eucheuma spinosum masih satu  jenis dengan Eucheuma cottonii dan sama-sama sebagai penghasil karaginan. Perbedaannya, Eucheuma spinosum menghasilkan karaginan jenis iota karaginan  yang berupa jelly yang bersifat lembut, fleksibel dan lunak, sedangkan Eucheuma cottonii menghasilkan karaginan jenis kappa karaginan berupa jelly yang bersifat kaku, getas dan keras. Bali adalah salah satu provinsi yang mengembangkan budidaya rumput laut jenis ini.

3. Gracilaria spp

Rumput laut Gracilaria spp dapat tumbuh baik di perairan payau. Gracilaria sppadalah jenis rumput laut yang bersifat agarofit yaitu jenis rumput laut penghasil agar-agar. Perkembangan budidaya rumput laut jenis ini tidak sepesat jenis Eucheuma cottonii. Sentra produksi Gracilaria spp terletak di Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

4. Sargassum spp

Sargassum spp merupakan jenis rumput laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sargassum spp adalah jenis rumput laut penghasil alginat. Di Indonesia Sargassum spp satu-satunya rumput laut penghasil alginat selain Turbinaria spp. Perkembangan budidaya rumput laut jenis ini masih sangat terbatas. Oleh karena permintaannya yang masih rendah perkembangan budidaya rumput laut jenis ini tidak sepesat rumput laut Euchema cottonii dan Gracilaria spp.

Sampai saat ini baru sebatas jenis-jenis tersebut di atas yang dibudidayakan di Indonesia dan hanya Euchema cottonii dan Gracilaria spp yang perkembangan budidayanya yang sangat menjanjikan. Sampai dengan tahun 2009 produksi rumput laut kedua jenis tersebut, masing-masing sebesar 2.791.688 ton dan 171.868 ton.

Sumber : Modul Pengolahan Hasil Perikanan BPPP Tegal

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: