Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Virus sebagai makhluk hidup antara (metaorganisme) hanya mengalami siklus kehidupan manakala virus menemukan inang yang memiliki kecocokan materi genetik bagi virus mentransfer dan menempelkan materi genetiknya. Virus dapat memperbanyak diri apabila partikel virus menginfeksi inang agar mensintesis semua komponen yang diperlukan untuk membentuk lebih banyak partikel virus. Komponen-komponen tersebut kemudian dirakit menjadi bentuk struktur virus dan partikel virus yang baru tersebut akan keluar dari sel inang untuk menginfeksi sel-sel lain. Perkembangbiakkan virus sering disebut replikasi.

Virus memerlukan lingkungan sel yang hidup sebagai inang sebagai vektor bagi virus untuk mensistesis komponen virus. Virus mengalami dua jenis siklus dalam kehidupannya, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Secara umum, tahapan reproduksi dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu adsorpsi (penempelan), penetrasi (injeksi), replikasi (eklipse), sintesis, dan pelapasan partikel virus yang matang dari sel. Meskipun demikian, siklus litik dan lisogenik tetap memiliki perbedaan mekanisme reproduksi virion baru sebagaimana ilustrasi Gambar berikut.

Proses Reproduksi Virus

Pada siklus litik, infeksi virus terjadi melalui beberapa fase kehidupan, yaitu fase adsorpsi, pentrasi, replikasi & buatan, perakitan, dan lisis. Fase absorpsi adalah fase dimana fage melekat dalam sel inang pada wilayah pelekatan eksklusif yg disebut reseptor. Setelah itu, fage akan melakukan penetrasi materi genetik virus pada sel inangnya, manunggal dengan materi genetik inang, dan kemudian membangun komponen-komponen virus yg diikuti terjadi perakitan komponenkomponen tadi menjadi virion baru. Pada kondisi yg ideal bagi virus buat hidup, maka virus akan merusak sel inang & terjadilah lisis sel. Virus yang terbentuk akan melakukan kegiatan infeksi berikutnya.

Sedangkan dalam daur lisogenik, virus juga melakukan absorpsi dalam inang dan melakukan transfer materi genetik ke pada tubuh inangnya. Setelah itu materi genetik virus dan inang akan menyatu, tetapi nir diikuti oleh buatan komponen-komponen virion. Hal ini dapat ditentukan oleh lingkungan yang nir ideal bagi sel inang buat memfasilitasi aktivitas buatan tersebut. Oleh karena itu, materi genetik virus bersifat inaktif & hanya berkembang seiring pembelahan sel inang yang terjadi. Pada waktu sel inang membelah, maka inang telah tercemar & membawa materi genetik virus. Pada suatu ketika, sel inang dapat mengalami lisis sang virus bila sel inang pada keadaan yang cocok bagi virus buat melakukan perakitan komponen-komponen virionnya atau mengalami siklus litik.

Sumber : Penyakit Akuatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: