Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Beberapa jenis ikan laut yg memiliki nilai irit krusial sudah poly di budidayakan pada kurungan apung pada perairan Riau,Pantai Utara Jawa, Sulawesi Selatan dan daerah lainnya. Salah satu jenis ikan yang di budidayakan adalah ikan kerapu lumpur (Ephinephelus tauvina).Umumnya benih ikan kerapu lumpur yang pada budidayakan masih berasal dari alam, diperoleh menggunakan alat tangkap bubu. Praktis aktivitas budidaya sangat tergantung berdasarkan kuantitas juga kualitas benih alam dan musiman.

Dengan semakin banyaknya permintaan ikan kerapu untuk pasar domestik juga pasar internasional, maka benih sebagai sumber produksi akan sulit dipenuhi dari alam dan penyediaanya tidak bisa kontinyu. Berdasarkan fenomena itu maka kita nir boleh berharap akan pemenuhan benih menurut alam, tetapi wajib mulai mengalihkan perhatian ke usaha pembenihan buatan.

Jumlah jenis ikan kerapu terdapat 46 species yang hidup pada banyak sekali tipe tempat asli menurut jumlah tersebut ternyata berasal berdasarkan 7 genus, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalophilis, Cromileptes, Epinephelus, Plectropomos,& Epinephelus yg sekarang digolongkan ikan komersial & mulai pada budidayakan. Lebih lengkapnya sistematika ikan kerapu adalah sebagai berikut:

Class : Telestomi/ Teleostei

Sub class : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Sub- ordo : Percoide

Familia : Serranidae

Sub familia : Epinephelinae

Genus : Epinephelus

Species : Epinephelus suillus

Jenis Kerapu Lumpur/ balong/ estuary grouper (Epinephelus spp)

Bentuknya memanjang dan gilik. Warna dasarnya abu-abu belia menggunakan bintik-bintik. Jenis Epinephellus suillis berbintik cokelat menggunakan lima pita vertical berwarna gelap. Jenis kerapu ini dulunya dikenal sebagai E. Tauvina, E. Malabaricus memiliki bentuk yg hampir sama dengan E. Suillus, namun bintiknya lebih kecil dan berwarna hitam. Kerapu E. Suillus banyak masih ada di teluk Banten, segara Anakan, Kep. Seribu, lampung, & kawasan daerah muara sungai.Di wilayah tersebut umumnya masih ada banyak lumpur sehingga ikan ini dianggap kerapu Lumpur. Ikan ini telah poly di budidayakan karena pertumbuhannya paling cepat dibanding kerapu lain serta benihnya tersedia paling poly.

Benih yg berukuran kecil gampang ditangkap dengan alat sodo/sudu, & bubu. Sedangkan yang berukuran akbar ditangkap menggunakan pancing, bagan, sero & bubu. Di Indonesia ikan ini berhasil dipijahkan pada pada bak yang terkontrol, tetapi pemeliharaan larvanya masih adalah masalah yang belum terpecahkan.

.

BUDIDAYA

Bahan dan Metode

? Induk Jantan sebanyak 4 ekor, berukuran berat 9,5-11kg/ ekor, panjang 83-86cm.

? Induk betina sebanyak 6 ekor, ukuran berat 6-8kg/ekor, panjang 72-80 centimeter.

? Pakan induk berupa ikan segar berdasarkan jenis selar, japuh & tanjan yang kandungan proteinnya tinggi & kandungan lemaknya rendah.

? Kurungan apung buat pemeliharaan induk ukuran tiga x 3 x tiga m. Bak pemijahan kapasitas 100 ton

Metoda

Untuk merangsang terjadinya perkawinan antara induk jantan daqn betina matang kelamin dipakai metode manipulasi lingkungan terkontrol.

Langkah kerja :

1. Seleksi induk di rakit pemeliharaan buat mendapatkan induk jantan & betina yg sudah matang kelamin.

2. Induk dipindahkan ke bak pemijahan yg sudah di isi air bahari bersih dengan tinggi 1,5m & salinitas ?32 ppt.

3. Dilakukan manipulasi lingkungan dengan cara meningkatkan dan menurunkan permukaan/tinggi air setiap hari.Permukaan air diturunkan sampai kedalaman 30 cm menurut dasar bak mulai jam 9.00 hingga 14.00. Setelah jam permukaan air di kembalikan ke posisi semula (tinggi air 1,5 m).

4. Pengamatan pemijahan ikan pada lakukan setiap hari sesudah senja hingga malam hari.

5. Jika diketahui ikan sudah terjadi pemijahan, telur segera pada panen dan pada pindahkan ke bak penetasan.

Tingkah Laku dan Kebiasaan Makan

Menurut Akbar (2000), bahwa ikan kerapu tergolong buas (carnivora) yg rakus, sifat kanibalnya akan timbul apabila kekurangan pakan, hidupnya menyendiri dan banyak ditemui pada wilayah terumbu karang. Pengamatan menunjukan bahwa kerapu memiliki norma makan dalam pagi hari sebelum surya terbit dan sore hari menjelang terbenam (Tampubolon pada Ditjenkan, 1999).

Di alam kerapu mencari makan sambil berenang diantara batu karang, lubang atau celah-celah karang yang adalah tempat persembunyiannya dan hanya kepalanya saja yang kelihatan, berdasarkan loka itulah kerapu menunggu mangsanya, bila mangsa tampak berdasarkan jauh kerapu melesat menggunakan cepat buat menangkap dan menelan mangsanya kemudian segera pulang ke loka persembunyiannya. Kerapu yg dipelihara pada dalam Karamba Jaring Apung (KJA) atau pada bak terkontrol mempunyai kebiasaan menyergap pakan yg diberikan satu persatu sebelum pakan itu sampai ke dasar. Kerapu yang dalam keadaan lapar terlihat siaga dan selalu menghadap ke bagian atas dengan mata beranjak-mobilitas mengintai & siap buat memangsa pakan.

Jenis pakan yg disukai merupakan udang krosok, belanak, jenaha, cumi-cumi yg ukuran 10-25% dari ukuran tubuhnya (Akbar, 2000). Perbandingan jumlah pakan menggunakan berat ikan akan menurun sesuai menggunakan pertumbuhan berat tubuhnya.

PENYAKIT

Di lingkungan alam, ikan dapat diserang penyakit banyak sekali macam penyakit atau parasit. Demikian jua dalam pembudidayaan, bahkan penyakit atau parasit dapat menyerang dalam jumlah yg lebih akbar & dapat mengakibatkan kematian dalam ikan.

Penyakit pada definisikan menjadi gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh. Penyakit dapat menyebabkan kematian, kekerdilan, periode pemeliharaan lebih lama , tingginya konversi pakan, taraf padat tebar yang lebih rendah,dan hilangnya/ menurunya produksi.

Penyebab-penyebab penyakit antara lain strs, organisme patogen (misalnya protozoa,bakteri,dan virus), perubahan lingkungan (sepertimadanyan blooming yang berkembang pada jumlah yang poly misalnya alga).Faktor racun (seperti takaran obat yg berlenihan),& kekurangan nutrisi. Penyebab yang tidak selaras akan menyebabkan pula disparitas pertanda-pertanda eksternal ikan yang sakit, contohnya kematian mendadak, perubahan tingkah laris,nir mau makan,dan sisik terlepas.

Pengontrolan penyakit pada ikan kerapu

Penyakit yg tak jarang menyerang ikan kerapu adalah kutu kulit (skin flukes) seperti Neobendenia spp, dan Bendenia spp. Parasit ini sanggup dihilangkan menurut ikan yang terjangkit menggunakan cara merendam ikan di air tawar selama 15 menit, parasit tersebut tidak berwarna (transparan) namun akan berubah menjadi putih pada pada air tawar.

Penyakit lain yg tak jarang terjadi pada budidaya ikan kerapu merupakan sirip busuk dan kulit keabu-abuan menggunakan luka kemerahan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Flexibacter spp dan Vibrio spp. Pemberian Oxytetracycline (OTC) sebanyak 50 mg atau Oxolinic acid (10- 30 mg) per kg berat badan ikan secara berkaitan dengan mulut relatif efektif untuk mengatasi infeksi tadi.

Dua jenis penyakit virus yaitu, Viral Nervous Necrosis (VNN) dan Iridovirus apabila menyerang dalam ikan budidaya dapat menyebabkan kematian, lantaran penyakit ini belum terdapat obatnya. Untuk mencegah agar nir berkelanjutan dilakukan dengan cara mengurangi stress dalam ikan.

Beberapa organisme yang dapat menyebabkan penyakit ikan ialah dari golongan crustacea, cacing, protozoa, fungi, bakteri dan virus. Dari banyak sekali organisme tersebut yang seringkali menyerang ikan kerapu budidaya diantaranya :

Pengobatan secara alami

Untuk pengobatan alami dalam penyakit ikan kerapu lumpur digunakan yang terserang penyakit karena luka sanggup dipakai bahan-bahan obat alami yang bahan kandungannya hampir sama menggunakan pengobatan kimia

1.Kikisan kayu jati/kayu cendana 1 sendok makan, ditaburkan pada luka yg telah membusuk. 2.Daun sri kaya 10 lembar, pada cuci lalu pada tumbuk halus bubuhi air kapur seperlunya lalu urapkan padaluka yg berdarah & pada balut tiga.Daun murbei 8 lembar, buah 1 biji gula enau 1jari,bahan ini di giling halus lalu di beri air kapur sirih seperlunya.

Jenis-jenis parasit yg menyerang Kerapu Lumpur.

1. Protozoa

Protozoa merupakan grup penyebab penyakit yang paling penting karena bisa menyebabkan patogen dalam ikan budidaya. Protozoa merupakan hewan bersel satu, berukuran 10-500 um, & bisa ditinjau menggunakan bantuan nmikroskop. Jenis protozoa yang sering menyerang ikan kerapu yaitu Cryptocayon sp. Penyakitnya dianggap cryptocaryoniosis atau bintik putih (white spot) Organisme ini menyerang ikan pada bagian kulit dan insang. Tanda-indikasi ikan yg diserang penyakit ini yaitu hilangnya selera makan, indolen, mata sebagai buta, sisik terkupas, kadang?Kadang ada pendarahan, dan kerusakan sirip dan insang mengalami kerusakan dan terlihat poly lendir yg melekat. Cara penanggulagan penyakit dengan obat kimia yaitu: perendaman dengan Acrivalin konsentrasi lima-10 g selama 3 hari berturut-turut.

2. Infeksi Trichodina

Jenis Cilliata, menyerang insang dan permukaan kulit. Parasit ini tidak terlalu berbahaya tetapi jika serangannya berat bisa merangsang produksi lendir atau dapat jua menimbulkan peradangan. Penanganan parasit ini sama dengan penanganan pada parasit insang yaitu dengan perendaman formalin 30 ppm selama 24 jam.Cara penangulangan menggunakan bahan kimia yaitu : Infestasi monogenia perendaman menggunakan H2O2 150 ppm selama 30 mnt. Pengobatan dengan obat alami menggunakan memakai daun sambiloto menggunakan takaran 1

tiga. Nerocila sp

Nerocila sp termasuk golongan crutacea (hewan yg beruas-ruas) & bersifat vivipar, yaitu telur-telur di inkubasi pada bagian sisi bawah perut, sehabis menetas baru pada lepaskan agar berenang bebas & menyerang ikan lain.Hewan ini merupakan parasit yg menyerang ikan ukuran lebih 50 g. Ukuran tubuh nerocila yg dewasa kurang lebih 2-3 cm dan gampang dilihat menggunakan mata umumnya nerocila menyerang bagian insang ikan sebagai akibatnya pernapasan ikan terganggu. Namun, kadang-kadang ditemukan juga pada rongga hidung ikan yang ukuran akbar. Parasit ini ditanggulangi menggunakan cara sebagai berikut. Keramba diangkat & ikan dimasukkan dalam bak, kemudian keramba tadi disemprot menggunakan larutan formalin, sedangkan ikan-ikan yg ada di pada bak direndam dalam formalin 200 ppm beberapa mnt sampai nerocila rontok sendiri dan mampu pada buang.

4. Cacing

Cacing yg menjadi perasit ikan kerapu budidaya umumnya jenis Diplectanum. Cacing ini berukuran 0,lima-1,9 mm dan mempunyai karakteristik spesifik, pada ujung depan masih ada 2 pasang mata. Cacing menyerang insang. Ikan sehingga rona insang menjadi pucat & kelihatan berlendir. Penyerangan penyakit ini acapkali pada barengi menggunakan penyakit lain, misalnya vibnriosis (bakteri vibrio)

Beberapa cara penanggulangan ikan yg diserang parasit Diplectanum sebagai berikut:

o Ikan- ikan yang terserang direndam pada larutan formalin menggunakan dosis 200 ppm selama 0,lima -1 jam dan diulang sesudah 3 hari.

O Ikan kerapu yg diserang direndam dalam air tawar selama 1 jam atau pada air yang mengandung acrivlavin 100 ppm selama 1 mnt atau 10 ppm selama 1jam.

5. Oodiniasis

Oodiniasis disebabkan sang protozoa Amyloodium ocellatum. Biasanya menyerang pada lamella insang sehingga insang yg terserang berwarna pucat. Pengendalian parasit ini bisa dilakukan menggunakan perendaman 200 ppm formalin selama 1jam.

6. Skin Monogenic Trematode/ Cacing Kulit

Skin Monogenic Trematoda sering dianggap jua dengan Skin Flukes. Spesies yang tak jarang menyerang ikan kerapu adalah Benedenia sp. & Neobenedenia sp. Parasit ini menyerang pada mata sebagai akibatnya mata menjadi opaque, berwarna putih keruh & bisa mengakibatkan kebutaan. Apabila parasit ini menyerang permukaan tubuh ikan maka kulit ikan menjadi luka sebagai akibatnya memudahkan serangan sekunder bakteri menyerang ikan. Pengendalian parasit ini merupakan dengan perendaman 150 ppm

H2O2 30 % selama 30 mnt atau menggunakan air tawar selama lima - 10 mnt. Treatment ini diulangi 7 hari kemudian. Pengobatan menggunakan obat alami yaitu dengan menggunankan daun murbei karena fungsinya megobati radang mata merah. Dosis lima-10g

7. Gill Monogenic Trematode/ Cacing Insang

Gill monogenic trematode diklaim juga gill flukes, khusus menyerang insang. Ikan yg terjangkit kehilangan nafsu makan dan berenang pada permukaan air, warna tubuh menjadi pucat. Ada tiga golongan yang sering menyerang insang yaitu Haliotrema, Pseudorhabdosynochus & Diplectanum. Gyrodactylus sp & Dactylogyrus sp poly menyerang pada ikan kakap putih dan kerapu. Insang yg terjangkit lamellanya akan mengalami hiperplasia apabila diamati secara histologi. Penanganan parasit ini yaitu menggunakan perendaman 30 ppm formalin pada air bahari selama 24 jam dilakukan dua ? 3 kali menggunakan interval waktu 7 hari. Jenis-jenis Bakteri yg menyerang Kerapu Lumpur.

Ada 3 jenis golongan bakteri yg tak jarang mengakibatkan penyakit dalam ikan laut, yaitu bakteri perusak sirip (bakterial fin rot), bakteri vibrio, & Streptococcus sp.

1. Bakteri perusak sirip (Bactarial fin rot)

Biasanya sirip-sirip ikan mengalami kerusakan, terutama pada ujung-ujungnya. Pada bagian sirip ekor rusak sehingga hanya tersisa bagian peduncle (dekat pangkal ekor). Ikan

yg sakit ini umumnya diserang juga oleh bakteri Myxobacter,Vibrio, Pseudomonas, dan bakteri cocus gram negatif. Penyerangan sang bakteri ini umumnya terjadi pada saat

penanganan hasil (pasca panen), mulanya ikan-ikan saling menggigit dan lukanya kemudian terinfeksi sang bakteri tersebut.

Banyak jenis antibiotik dipasar yang digunanakan buat penanggulangan bakteri ini. Antibiotik tadi diantaranya nitrofurazone 15 ppm atau sulphonamid 50 ppm selama dua jam, chlorampenicol 50 ppm selama 2 jam,dan acriflavin 100 ppm selama 1 mnt.

Dua. Bakteri Vibrio sp

Bakteri ini adalah gr negatif yg berbentuk btg dan mengakibatkan penyakit vibriosis. Dua species bakteri vibrio yang biasa menyerang ikan kerapu, yaitu Vibrio alginolyticus dan V. Parahaemolyticus. Ikan yang terserang oleh bakteri ini tampak berwarna gelap. Penanggulangan dapat menggunakan memberi Oxytetracyclin sebesar 0,5 g per kg pakan selama 7 hari atau chloramphenicol 0,2 g per kg pakan selama 4 hari (buat ikan yg masih mau makan atau menggunakan perendaman nitrofurazone 15 ppm paling sedikitnya 4 jam

3. Bakteri Streptococcus sp

Bakteri ini mengakibatkan penyakit streptococcus menggunakan indikasi- indikasi ikan kelihatan kelelahan, berenang tidak teratur, & terjadi pendarahan pada mata. Bakteri streptococcus tahan terhadap sejumlah anti biotik yang biasa digunakan buat penanggulangan sebagai saran buat pengobatan penyakit ini yaitu dengan pemberian ampixillin 0,lima per kg pakan selama 5 hari atau erythromycin estolat 1g per pakan selama 5 hari. Bila tidak mau makan, bisa diberikan suntikan menggunakan penicillin 3.000 unit per kg pakan ikan.

Tabel1. Jenis penyakit yg menyerang ikan kerapu lumpur

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol. III No. 4 Tahub 1997

Koran pak Oles Edisi 72, minggu Ke-1Januari 2005.

Sunyoto, P. 1994, Pembesaran kerapu dengan keramba jaring apung, Penebar Swadaya, Jakarta.

Purwono dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Kerapu Lumpur Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: